Menparekraf Berharap Desa Wisata Kembang Kuning Bangkitkan Pariwisata yang Berkualitas di NTB

Oleh : Chodijah Febriyani | Sabtu, 08 Mei 2021 - 09:15 WIB

INDUSTRY.co.id - Selain memiliki keindahan yang menakjubkan, Nusa Tenggara Barat juga memiliki desa wisata yang menarik dikunjungi. Bernama Desa Wisata Kembang Kuning. Terletak di Kecamatan Sikur, Lombok Timur, tempat ini menjadi salah satu yang terbaik, bahkan mendapat predikat Desa Wisata Terbaik versi Kemenparekraf pada 2017. 

Menariknya, Desa Wisata ini memiliki panorama keindahan yang tidak dimiliki daerah lain serta homestay yang memiliki karakteristik lokal. Jika berkunjung ke sini, wisatawan dapat mengikuti berbagai kegiatan seru yang menarik. 

Mulai dari pembuatan kopi secara tradisional juga minyak kelapa yang merupakan bagian dari produk ekonomi kreatif andalan desa wisata ini. Dengan penerapan protokol kesehatan yang ketat dan disiplin, Desa Wisata Kembang Kuning juga telah dinyatakan sebagai daerah hijau karena tidak ada kasus baru Covid-19. 

Menurut Menparekraf Sandiaga Uno keberadaan Desa Wisata Kembang Kuning yang terbukti telah memberikan manfaat yang besar bagi masyarakat setempat. Sebelum pandemi, desa wisata ini mampu menarik 100 hingga 120 pengunjung wisatawan mancanegara. 

"Ini adalah langkah konkret yang bisa kita kolaborasikan untuk memulihkan kembali perekonomian masyarakat, membangkitkan pariwisata dan membuka lapangan kerja serta mendorong produk-produk ekonomi kreatif lokal," kata Sandiaga melalui siaran persnya yang diterima Industry, Kamis (7/5/2021).

"Dengan fokus pada pariwisata berbasis alam terbuka dan budaya, kita harapkan hadirnya pariwisata yang berkualitas dan berkelanjutan," lanjut Sandiaga. 

Sementara, Direktur Pengembangan Destinasi II Kemenparekraf/Baparekraf, Wawan Gunawan, menambahkan, desa wisata merupakan entitas destinasi dalam skala spasial/geografis yang kecil. Unsur ekosistem desa wisata terkait sama dengan destinasi, atraksi, amenitas, akses, pelayanan, manajemen, regulasi/etika sosial, masyarakat, usaha/kelompok bisnis masyarakat termasuk rantai pasok lokal. 

"Membangun desa wisata berarti membangun ekosistem pariwisata. Hal ini yang jadi fokus Kemenparekraf/Baparekraf dalam pengembangan desa wisata agar seluruh ekosistem sebagai pembentuk bertransformasi dan harus dipastikan ke arah pengelolaan yang berkelanjutan," tutur Wawan Gunawan.