Imam Tantowi dan Rima Melati, Dibuatkan Website Oleh Perpustakaan Nasional

Oleh : Amazon Dalimunthe | Selasa, 16 Mei 2017 - 11:38 WIB

INDUSTRY.co.id - Dua nama yag dikenal memiliki dedikasi yang tinggi terhadap dunia perfilman nasional yakni Imam Tantowi dan Rima Melati, dipilih oleh Perpustakaan Nasional (Perpusnas) untuk dibuatkan website khusus seri tokoh perfilman nasional. Peluncuran website tersebut dilakukan Senin (15/5) di Auditorium Perpusnas, Jl. Salemba Raya, sekaligus memandai peringatan Hari Ulang Tahun Perpustakaan Nasional yang ke 37 tahun.

Sebagai sutradara dan penulis skenario  nama H. Imam Tantowi  bukanlah nama yang asing. Banyak karya film maupun sekenarionya menjadi melegenda di perfilman nasional, di antaranya  Saur Sepuh,  Fatahillah, Ketika Cinta Bertasbih dan yang fenomenal serial sinteron Tukang Bubur Naik Haji.

Namun, menurut Abdi Surya Abdi, Kepala Sinematek Indonesia, masih banyak anak muda yang kurang mengenalnya. Padahal karya karyanya mewarnai perfilmnan nasional.  Berangkat dari pemikiran seperti ini, Ady sebagai sebagai kepala Sinematek Indonesia menggagas pembuatan website Imam Tantowi.

"Imam Tantowi adalah satu penulis sekenario dan sutradara terbaik yang dimiliki Indonesia. Karyanya melegenda, jadi kami memandang perlu nama besar Imam Tantowi perlu makin dikenal luas khususnya anak-anak muda," kata Adisurya Abdy.       

Imam Tantowi mengaku senang dibuatkan website oleh Perpustakaan Nasional dan Sinematek Indonesia. "Saya senang dibuatkan website, minimal kalau saya nanti tidak produktif dan meninggal. Orang yang ingin cari referensi tentang saya, tidak repot-repot mewawancarai dan mencari saya," ujar penulis sekenario puluhan film dan sinetron ini.

Sebagai penulis, pria asal Tegal Jawa tengah ini mengaku menulis cerita dengan hati dan penuh cita rasa tinggi dan membutuhkan waktu lama. Tapi ditengah industri sinetron yang menuntut semuanya serba instan. Mau tidak mau dirinya terbawa arus tersebut. "Tapi saya tetap menjaga idealisme dan kualitas." kata Imam Tantowi.

Imam baru baru ini mendapat penghargaan dari Jepang untuk penulis skenario terpanjang di Asia untuk sinetron Tukang Bubur Naik Haji yang mencapai 2180 episode. Bagi Imam semua penghargaan tersebut merupakan buah dari ketekunannya memilih dunia film sebagai ladang pengabdian.

Khusus untuk serial Tukang Bubur Naik Haji yang memiliki sistem kejar tayang, yaitu tiap hari tayang, Imam Tantowi sampai harus disuntik vitamin seminggu sekali. "Kalau tidak di doping vitamin,  saya tidak bisa menulis sepanjang 1500 episode lebih. Bayangin saya seharian di kamar untuk menulis keluar kamar hanya untuk sholat, makan dan buang air"tegas Imam.

Sementara itu Rima Melati, yang kini berusia 78 tahun, lahir di Tondano 22 Agustus 1938, mengaku senang pengabdiannya di dunia film masih diapresiasi oleh pemerintah lewat pembuatan website khusus ini. Sebab baginya, ia sudah tidak begitu aktif dalam seni peran. “Saya senang tentu saja, karena ada jejak yang saya tinggalkan bagi generasi berikutnya. Apalagi ini dibuatkan oleh Sinematek dan perpustakaan nasional,” kata Rima Melati. (AMZ)