Dokter Spesialis Paru Tidak Menganjurkan Buka Puasa Bersama di Kantor

Oleh : Chodijah Febriyani | Rabu, 05 Mei 2021 - 16:45 WIB

INDUSTRY.co.id - Berpuasa rasanya kurang afdol jika tidak berbuka puasa bersama keluarga, sahabat ataupun kerabat. Namun, sebagian orang harus berbuka puasa di tempat kerja karena aktivitas yang padat karena masih banyak pekerjaan yang harus diselesaikan.

Di masa pandemi ini area perkantoran bisa menjadi salah satu klaster utama penularan Covid-19. Sebab, saat ini masih ada perkantoran yang masih menerapkan Work From Office (WFO). Jadi, mau tidak mau mereka yang berpuasa harus berbuka di area perkantoran. 

Tentu hal ini perlu perlakuan khusus agar tidak terjadi penularan selama berbuka puasa di kantor. Maka dari itu, DR. dr. Agus Dwi Susanto, Sp.P(K), FAPSR, FISR, menyarankan untuk tidak dianjurkan berbuka puasa bersama di kantor. Sebab, risiko penularan sesama kerabat kantor sangatlah tinggi. 

"Tidak dianjurkan karena kita tidak tahu bahwa teman kantor kita sedang sakit, atau tidak enak badan atau bahkan dia OTG (orang tanpa gejala). Jadi di masa pandemi ini berbuka puasa bersama memang tidak disarankan. Berbukalah di meja sendiri, kan sudah diatur mejanya dan tidak perlu di satu ruangan bersama," katanya di dalam zoom meeting Klaster Perkantoran Meningkat Kembali? Apa yang harus dilakukan, bersama Kalbe, di Jakarta, Rabu (5/5/2021).

Ketua Umum Perhimpunan Dokter Spesialis Paru Indonesia (PDPI) tersebut juga menyarankan untuk membawa makananan dari rumah jika memang ingin berbuka puasa di kantor. Ia juga mengatakan, berbuka puasa di luar perkantoran juga menyebabkan risiko penularan yang cukup tinggi.

"Bawa makanan dari rumah, atau bisa take away dari restoran terus makan di kantor, atau bisa makanannya dibawa di rumah saja. Memang sudah pada konsepnya tidak boleh makan bersama di kantor karena sudah terbukti dapat menularkan. Nanti dibuka maskernya, terus makan sambil ngobrol," tuturnya.