25,70 Persen Barang Impor Nonmigas Berasal dari Tiongkok

Oleh : Herry Barus | Senin, 15 Mei 2017 - 13:54 WIB

INDUSTRY.co.id - Jakarta-Nilai impor Indonesia mencapai USD11,93 miliar di periode April tahun 2017, angka ini menurun 10,20 persen dibandingkan periode Maret 2017. Namun, jika dibandingkan dengan periode April tahun 2016, angka ini meningkat 10,31 persen.

"Hal ini disebabkan oleh penurunan nilai impor migas dan ninmigas yang masing-masing sebesar 29,25 persen dan 6,26 persen," ungkap Ketua Badan Pusat Statistik (BPS), Suhariyanto di Jakarta (15/5/2017).

Penurunan impor migas dipicu oleh turunnya nilai impor dari semua komponen, yaitu minyak mentah sebesar USD223,5 juta, hasil minyak sebesar USD 336,8 juta dan gas sebesar USD105,7 juta.

Sementara itu, impor migas pada periode April 2017 mencapai USD1,61 miliar, sedangkan untuk impor nonmigas periode April 2017 mencapai USD10,32 miliar.

"Golongan serealia menjadi penyumbang terbesar impor migas pada periode April 2017 mencapai USD34,2 juta, sedangkan penurunan terbesar disumbang dari golongan kapal laut dan bangunan terapung sebesar USD187,7 miliar," terangnya.

Seperti diketahui, selama tiga belas bulan terakhir, nilai impor migas tertinggi tercata pada periode Februari 2017 yang mencapai USD2,41 miliar, dan terendah terjadi pada periode April 2016 mencapai USD1,32 miliar. Sementara itu, untuk nilai impor nonmigas tertinggi di periode Desember 2016 sebesar USD11,06 miliar dan terendah di periode Juli 2016 mencapai USD7,58 miliar.

"Tiongkok menjadi negara pemasok barang impor ninmigas terbesar selama periode Januari-April 2017 sebesar USD10,37 miliar atau sebesar 25,70 persen," imbuhnya.

Perlu diketahui, impor nonmigas dari ASEAN mencapai 20,83 persen, sementara dari Uni Eropa sebesar 9,24 persen.