Semen Indonesia Terbitkan Obligasi Tahap I Rp3 Triliun

Oleh : Herry Barus | Senin, 15 Mei 2017 - 12:46 WIB

INDUSTRY.co.id - Jakarta —  PT Semen Indonesia (Persero) Tbk (SMGR) akan menerbitkan obligasi dengan mekanisme penawaran umum berkelanjutan (PUB) tahap I senilai Rp3 triliun, dari total senilai Rp8 triliun.

Direktur Utama Rizkan Chandra melalui siaran pers yang diterima Senin (15/5/2017) menyebutkan, obligasi tahap pertama memiliki jangka waktu lima tahun, dengan bunga dibayarkan setiap triwulan sesuai tanggal pembayaran bunga obligasi terhitung sejak tanggal emisi.

"Obligasi yang akan ditawarkan tersebut telah memeroleh hasil pemeringkatan 'AA+ dari Pefindo," kata Rizkan.

Adapun dana hasil dari penerbitan surat utang tahap pertama tersebut akan digunakan untuk pembiayaan utang kembali (refinancing) utang kredit sindikasi anak usaha, yakni PT Semen Tonasa sebesar Rp1,37 triliun serta sisanya untuk modal kerja perusahaan.

Untuk menyelenggarakan hajatan tersebut, masa penawaran awal obligasi ini akan dilakukan pada 15 hingga 29 Mei 2017 dan perkiraan masa penawaran umum dapat dilaksanakan pada 8-9 Juni 2017. Sementara pencatatan obligasi di Bursa Efek Indonesia dijadwalkan pada 15 Juni 2017.

Dalam aksi korporasi ini, perseroan mempercayakan PT Bahana Sekuritas, PT Danareksa Sekuritas, dan PT Mandiri Sekuritas sebagai penjamin pelaksana emisi. Wali amanat ditunjuk kepada PT Bank Tabungan Negara (Persero) Tbk.

Saat ini, perseroan memiliki empat pabrik yang terdapat di empat lokasi, seperti pabrik Tuban (Jawa Timur), pabrik Indarung (Sumatera Utara), pabrik Tonasa (Sulawesi Selatan), serta Vietnam.

Sementara itu, perseroan juga tengah melakukan pengembangan kapasitas bisnis untuk mengoptimalkan keunggulan strategi di masa mendatang, seperti menyelesaikan pembangunan proyek pabrik Rembang dan pabrik Indarung masing-masing berkapasitas 3 juta ton semen per tahun, menyelesaikan pembangunan proyek waste heat recovery power di Tuban yang dapat menghasilkan listrik kurang dari 30,6 MW.

Kemudian, menyelesaikan pembangunan grinding plant dan pabrik Ground Granulated Blast Furnace Slag di Cigarling, membangun tambahan packing plant di Maluku Utara dan Bengkulu, menyelesaikan program-program upgrading fasilitas eksisting untuk meningkatkan efisiensi, serta membangun tambahan fasilitas produksi baru di Aceh dan Kupang dengan kapasitas 5 juta ton semen per tahun.