Lantaran Sama-sama Merugi, Dua BUMN Perikanan Perinus dan Perindo Bakal di Holding

Oleh : Nata Kesuma | Rabu, 21 April 2021 - 20:59 WIB

INDUSTRY co.id - Jakarta, Anggota Komisi VI DPR RI Siti Mukaromah mengingatkan, wacana membentuk holding dua BUMN perikanan, harus betul-betul memaksimalkan potensi kekayaan ikan nasional.

Selain itu, Ia juga menyoroti kinerja kedua BUMN perikanan yakni PT. Perikanan Nusantara (Perinus) dan Perum Perikanan Indonesia (Perindo) yang saat ini kondisi keuangannya sama-sama sedang merugi.

“Kalau Perinus dan Perindo sudah bersatu bentuk holding harus jadi catatan serius agar potensi yang luar biasa ini jadi sumber daya, sumber dana, dan sumber kekayaan yang bisa mensejahterakan masyarakat. Ini juga bisa mensuplai makanan bagi masyarakat Indonesia untuk peningkatan gizi dan ekspor ikan," katanya usai mengikuti pertemuan Tim Kunjungan Kerja Reses Komisi VI DPR RI dengan jajaran direksi Perinus dan Perindo di Kendari, Sulawesi Tenggara baru-baru ini.

Menurutnya posisi keuangan kedua BUMN yang negatif ini jadi catatan penting yang melatari rencana pembentukan holding.

Politisi yang akrab disapa Erma ini sangat menyayangkan kondisi tersebut, mengingat potensi kekayaan sektor perikanan Indonesia yang luar biasa.

Selain itu Ia berharap dapat terjadi pemetaan yang mendalam guna membentuk pembagian kerja yang jelas.

Dengan kata lain bila kelak sudah terbentuk holding, hendaknya di masing-masing daerah tidak mengelola produk ikan yang sama.

Ia pun mencontohkan, misalnya, di satu daerah mengelola ikan tuna, maka di daerah lain harus mengelola jenis ikan lain yang mungkin jadi pontensi daerah tersebut. Manajemen pengelolaannya harus ditata kembali.

"Kondisi Perindo dan Perinus yang selalu merugi, tentu kita sayangkan. Padahal, Indonesia punya potensi ikan yang luar biasa, baik ikan laut maupun ikan air tawar. Kehadiran holding ini harus meningkatkan kesejahteraan masyarakat," imbuh Erma.

Terakhir, Ia kembali menyerukan, agar pola pengaturan manajemen dan ekosistem yang akan dibangun kelak betul-betul konkrit dan nilai pengembangan ekonomi harus jelas. Konsep holding  ini bagian dari holding BUMN bidang pangan.

"Bila kelak konsep holding ini menguntungkan, tentu harus dilanjutkan," tandasnya.