Isu Reshuffle Kembali Menguat, Pengusaha Pribumi Minta Jokowi Pilih Menteri dari Kalangan Ini....

Oleh : Ridwan | Selasa, 20 April 2021 - 08:52 WIB

INDUSTRY.co.id - Jakarta - Pengusaha menaruh harapan tinggi terhadap reshuffle kabinet yang kabarnya akan dilakukan Presiden Joko Widodo (Jokowi).

Isu reshuffle menjadi momentum tepat untuk memaksimalkan kinerja ekonomi nasional pasca Covid-19. Penilaian itu searah dengan keputusan pembentukan Kementerian Investasi. Pelaku usaha berharap presiden tidak salah pilih menteri.

"Kita berharap agar reshuffle kali ini presiden tidak salah pilih mengangkat menteri baru agar pasar merespons positif dan ekonomi kita dapat bangkit kembali dengan pertumbuhan yang positif," kata Ketua Umum DPD Himpunan Pengusaha Pribumi Indonesia (HIPPI) DKI Jakarta, Sarman Simanjorang (19/4/2021).

Sarman yang juga menjabat sebagai Wakil Ketua Dewan Pertimbangan Kadin DKI Jakarta menjelaskan, hasil dari keputusan Rapat Paripurna DPR RI sudah strategis yaitu menyetujui penggabungan Kementerian Pendidikan (Kemendikbud) dan Kebudayaan dengan Kementerian Riset dan Teknologi (Kemenristek) dan membentuk kementerian baru yaitu Kementerian Investasi.

Menurutnya, adanya Kementerian Investasi dapat mengimplementasikan Undang-Undang Cipta Kerja dan mempercepat pergerakan roda ekonomi di tengah pandemi covid-19.

"Dan tidak kalah strategis dengan masuknya investor maka diharapkan akan mampu menyediakan lapangan kerja bagi anak-anak bangsa yang sangat membutuhkan, terlebih dalam kondisi dan situasi saat ini," ucapnya.

Di tengah tantangan ekonomi saat ini, ia berharap presiden tidak salah memilih menteri dalam reshuffle yang dilakukannya nanti. Dibutuhkan tim kabinet ekonomi yang solid, kompak, dan tidak ego sektoral untuk mencapai membangkitkan pertumbuhan ekonomi.

"Dunia usaha sangat berharap agar pertumbuhan ekonomi kuartal II-2021 sudah positif sehingga kita segera keluar dari resesi ekonomi dan bangkit kembali dengan target pertumbuhan tahun 2021 dikisaran 5-7 persen," ucapnya.

Sarman menilai, momentum pengangkatan Menteri investasi sedapat mungkin berasal dari kalangan profesional dan bukan dari partai politik.

Sebab, pengangkatan Menteri investasi sangat layak dijadikan Jokowi untuk mengevaluasi kinerja Menteri lain yang memiliki rapor merah. Dengan begitu, Presiden lebih mengedepankan figur yang profesional dan mumpuni di bidangnya.

"Jika memang terpaksa dari parpol, harus dilihat betul latar belakang, track record, prestasi dan pengalaman selama ini. Dunia usaha sangat berharap reshuffle kali ini dapat menjawab tantangan dan permasalahan yang kita hadapi saat ini yaitu kesehatan dan ekonomi," ujarnya.

Di mata pengusaha, ada kinerja sejumlah Menteri Kabinet Indonesia Maju yang dinilai mumpuni. Misalnya, Menteri BUMN Erick Thohir yang dianggap kreatif melakukan inovasi dan mendorong BUMN menjadi lokomotif ekonomi di berbagai sektor. 

Kemudian, Menteri Keuangan, Sri Mulyani Indrawati, yang lihai merumuskan kebijakan fiskal di tengah pandemi Covid-19 untuk menyelamatkan keuangan negara dan industri keuangan,

Di susul Menteri PUPR yang dipandang mampu membangun berbagi proyek infrastruktur. Hingga Kepala BKPM Bahlil Lahadalia yang tercatat membawa target investasi nasional sepanjang 2020 melampaui target.

"Kita berharap agar reshuffle kali ini Presiden tidak salah pilih mengangkat Menteri baru agar pasar merespon positif dan ekonomi kita dapat bangkit kembali dengan pertumbuhan yang positif," tutur dia.