Jokowi: Geliat Industri Otomotif Harus Dijaga!

Oleh : Candra Mata | Jumat, 16 April 2021 - 21:10 WIB

INDUSTRY.co.id - Jakarta, Presiden Joko Widodo (Jokowi) saat membuka pagelaran IMS 2021 secara virtual dari Istana Merdeka menyampaikan bahwa industri otomotif merupakan salah satu penggerak perekonomian. Untuk itu, pertumbuhannya harus segera diakselerasi atau dipercepat karena industri ini melibatkan banyak pelaku usaha lokal dalam rantai produksinya mulai dari hulu hingga ke hilir.

“Keterlibatan industri UMKM [usaha mikro, kecil, dan menengah] dalam rantai pasok juga harus terus ditingkatkan dan nilai tambah untuk ekonomi dalam negeri juga harus menjadi prioritas,” ujarnya seperti dikutip redaksi INDUSTRY.co.id pada Jumat (16/4/2021).

Pemerintah sendiri, terang Jokowi telah memberikan pemberlakuan kebijakan relaksasi Pajak Penjualan atas Barang Mewah Ditanggung Pemerintah (PPnBM-DTP) bagi kendaraan bermotor.

Dimana sejak Maret lalu, kebijakan ini telah mampu mendorong peningkatan penjualan dan daya beli produk otomotif. Peningkatan tersebut dapat menggeliatkan sektor industri otomotif dan sektor terkait lainnya.

Berdasarkan laporan Menteri Perindustrian Agus Gumiwang Kartasasmita, beber Jokowi, peningkatan terhadap permintaan produk otomotif hingga mencapai 190% yang ditandai dengan tingginya permintaan inden.

“Artinya harus inden, artinya ini yang memproduksi kewalahan, artinya lagi industri otomotif sudah bangkit kembali. Ini harus betul-betul kita jaga agar kebangkitan di industri otomotif ini jangan sampai terganggu lagi karena pandemi COVID-19 naik,” ujarnya.

Selain itu, industri manufaktur Indonesia juga mulai berangsur pulih. Menurut Jokowi hal ini tercermin dari Purchasing Managers’ Index (PMI) Manufaktur yang dirilis IHS Market yang menunjukkan PMI Manufaktur Indonesia berada di level ekspansif yaitu di angka 53,2.

Sementara rilis Bank Indonesia (BI) menunjukkan PMI Indonesia di angka 55. Capaian ini sebut Kepala Negara terbukti mampu lebih tinggi dari level Indonesia sebelum pandemi covid-19 melanda.

Tak hanya itu, didepan sejumlah pengusaha termasuk Ketum Kadin Rosan P Roeslani, Jokowi juga memaparkan tentang keinginannya agar dampak positif dari capaian industri manufaktur ini dapat dirasakan langsung dari sisi peningkatan penyerapan tenaga kerja lokal serta peningkatan kesejahteraan masyarakat.

“Saya ingin industri otomotif Indonesia segera bangkit setelah diterpa pandemi COVID-19. Keinginan saya juga, segera mempekerjakan lebih banyak lagi tenaga kerja dan juga ikut menggerakkan industri UMKM, dan juga segera bisa menaikkan ekspor kita ke negara-negara lain ke pasar global,” tandas Jokowi.

Ditambahkannya, pemerintah juga akan terus mendorong peningkatan tingkat komponen dalam negeri (TKDN) dan merambah pasar ekspor termasuk menumbuhkan geliat investasi di sektor industri otomotif.

"Dalam upaya peningkatan iklim investasi, pemerintah telah menerbitkan Undang-Undang Cipta Kerja dan Lembaga Pengelola Investasi (Indonesia Investment Authority). Kemudian, strategi gas dan rem juga harus terus dilaksanakan," pungkas Jokowi.