Indofood Punya Posisi Kuat di Industri Makanan Dalam Kemasan

Oleh : Wiyanto | Kamis, 08 April 2021 - 07:09 WIB

INDUSTRY.co.id - Jakarta - PEFINDO menetapkan kembali peringkat “idAA+” terhadap PT Indofood Sukses Makmur Tbk (INDF) dan Obligasi VIII/2017.

Outlook untuk peringkat Perusahaan adalah “stabil”. Obligor dengan peringkat idAA memiliki sedikit perbedaan dengan peringkat tertinggi yang diberikan, dan memiliki kemampuan yang sangat kuat untuk memenuhi komitmen keuangan jangka panjangnya dibandingkan terhadap obligor Indonesia lainnya.

"Peringkat tersebut mencerminkan posisi pasar Perusahaan yang sangat kuat di industri makanan dalam kemasan, portofolio usaha yang terdiversifikasi dengan baik, kegiatan usaha yang terintegrasi secara vertikal, dan perlindungan arus kas yang kuat," demikian siaran pers Pefindo di Jakarta, Rabu (7/4/2021).

Namun, peringkat tersebut dibatasi oleh persaingan yang ketat di industri. Peringkat dapat dinaikkan jika Perusahaan mampu memperbaiki struktur permodalan dan perlindungan arus kas secara konsisten dan mempertahankan posisi bisnis yang kuat.

Hal ini tercermin dari rasio dana dari operasi (FFO) terhadap utang lebih dari 45% secara berkelanjutan. Namun, peringkat dapat diturunkan jika Perusahaan secara agresif mendanai ekspansi dengan utang yang lebih besar dibandingkan proyeksi, tanpa disertai kinerja bisnis yang lebih kuat.

PEFINDO juga dapat menurunkan peringkat jika pandemik yang berkepanjangan dan depresiasi Rupiah terhadap dolar Amerika Serikat yang lebih tinggi daripada yang diantisipasi secara signifikan mempengaruhi bisnis Perusahaan, khususnya kemampuan Perusahaan untuk mengamankan pasokan bahan baku yang besar dan peralatan untuk belanja modal.

INDF memiliki empat bidang usaha strategis: produk konsumen bermerek (CBP) – mi instan, dairy, makanan ringan, penyedap makanan, nutrisi dan makanan khusus, dan minuman; Bogasari (tepung); agribisnis (perkebunan, minyak, dan lemak nabati); dan distribusi.

First Pacific Investment Management Limited merupakan pemegang saham utama INDF dengan kepemilikan saham sebesar 50,07% di akhir tahun 2020.