AIPI Komitmen Kembangkan Sains, Teknologi dan Pendidikan Tinggi

Oleh : Ridwan | Sabtu, 13 Mei 2017 - 00:28 WIB

INDUSTRY.co.id - Jakarta- Di abad ke-21, Indonesia menghadapi tantangan besar dalam bidang ekonomi, sosio-demigrafi, dan tata-pemerintahan. Dibalik tantangan itu, Indonesia mempunyai peluang besar untuk menjadi salah satu ekonomi besar dunia jika mampu mengatasi berbagai hambatan yang dihadapi.

Untuk menjawab semua tantangan-tantangan tersebut, Akademi Ilmu Pengetahuan Indonesia (AIPI) kembali meluncurkan dua Buku Putih yang berjudul 'Buku Putih Sains, Teknologi, dan Pendidikan Tinggi Menuju Indonesia 2045' dan 'Era Disrupsi: Peluang dan Tantangan Pendidikan Tinggi Indonesia'.

Ketua AIPI, Sangkot Marzuki mengatakan, penulisan buku ini menyambut permintaan Menteri Ristek, Teknologi, dan Pendidikan Tinggi untuk mengkaji kebijakan tentang pengembangan sains, teknologi, dan pendidikan tinggi di Indonesia menuju 2045.

"Kami berharap rekomendasi yang kami berikan dapat membantu pemerintah menyusun kebijakan bagi pengembangan sains, teknologi, dan pendidikan tinggi agar Indonesia semakin maju," ungkap Sangkot saat peluncuran Buku Putih di Jakarta (12/5/2017).

Menurut Sangkot, Buku Putih Sains, Teknologi dan Pendidikan Tinggi Menuju Indonesia 2045 adalah masukan kepada pemerintah untuk mendukung penyusunan Rencana Induk Riset Nasional (RIRN) 2015-2019 dan periode selanjutnya sampai 2045 yang sedang difinalisasi oleh Kementerian Ristekdikti.

"Buku ini diharapkan dapat memberikan arahan jangka panjang bagi penyusunan RIRN selama 3 dekade kedepan," terangnya.

Buku putih yang disusun selama lebih dari satu tahun ini menyoroti kondisi sains, teknologi, dan pendidikan tinggi di Indonesia, serta rekomendasi kebijakan agar Indonesia mampu bertransformasi menjadi negara maju.

Sementara itu, buku era Disrupsi: Peluang dan Tantangan Pendidikan Tinggi Indonesia, memberikan rekomendasi untuk menghadapi dampak perubahan ilmu pengetahuan pada pendidikan tinggi Indonesia.

"Buku ini mengupas lebih dalam tentang peran perguruan tinggi, disiplinaritas, pengajaran dan kurikulum, penelitian, serta kaitannya dengan mahasiswa, sumber daya manusia, serta keuangan dan pendanaan," ucap Sangkot.

"Diharapkan dengan adanya kedua buku putih ini, Indonesia dapat memanfaatkan bonus demografi dengan menyediakan pendidikan yang tepat serta lapangan kerja yang mampu menghasilkan kesejahteraan bagi seluruh bangsa," tutup Sangkot.