Sektor Maritim-Pangan Ujung Tombak Perekonomian Indonesia

Oleh : Ridwan | Rabu, 10 Mei 2017 - 14:29 WIB

INDUSTRY.co.id - Jakarta-Pengembangan perekonomian nasional perlu memberi perhatian pada upaya-upaya mempercepat pemerataan dan mendorong pertumbuhan ekonomi lebih besar, dengan memberi kesempatan pada lebih banyak pelaku usaha baru khususnya di sektor pangan dan maritim.

Sebagai negara kepulauan terbesar di dunia, Indonesia memiliki wilayah laut seluas 5,8 juta kilometer persegi yang terdiri dari wilayah teritorial sebesar 3,2 juta kilometer persegi dan wilayah Zona Ekonomi Ekslusif Indonesia (ZEEI) sebesar 2,7 juta kilometer persegi. Selain itu terdapat 17.504 pulau di Indonesia dengan garis pantai sepanjang 81.000 kilometer persegi.

"Dengan cakupan yang demikian besar dan luas, sudah seharusnya sektor maritim dan pangan dijadikan sebagai ujung tombak perekonomian negara Indonesia," ungkap Ketua Umum Himpunan Alumni Institut Pertanian Bogor (HA IPB), Bambang Hendroyono saat Agro Industry Indonesia Forum di Jakarta (10/5/2017).

Menurut Bambang, untuk menjadikan pangan dan maritim sebagai ujung tombak perekonomian Indonesia, industrialisasi merupakan kata kunci strategis sehingga perlu dirancang sebagai program nasional yang didukung oleh seluruh komponen bangsa secara berkelanjutan.

Dalam kaitan tersebut, HA IPB merekomendasikan pengembangan konsep usaha bisnis terpadu yang mengikutsertakan segenap komponen bangsa untuk rakyat dan strata paling rendah sampai paling tinggi.

"Untuk saat ini sangat dibutuhkan pengembangan kewirausahaan dan pendirian perusahaan startup di sekitar pangan dan maritim," terangnya.

Di era disruption economy saat ini, pengembangan startup atau usaha bisnis baru yang berbasiskan teknologi dan inovasi menjadi modal utama untuk menciptakan nilai tambah dan membangun daya saing.

"Pengembangan startup yang saat ini sedang diganderungi anak muda, perlu mendapatkan perhatian dari pemerintah dan para pemangku kepentingan lainnya agar lebih berdaya saing tinggi," tutup Bambang.