Ini Lima Agenda Penting Dalam Percepatan Pembangunan Infrastruktur di Jawa Timur

Oleh : Hariyanto | Senin, 01 Maret 2021 - 14:05 WIB

INDUSTRY.co.id - Jakarta - Dalam Rapat Koordinasi (Rakor) Pengembangan Wilayah dan Percepatan Pembangunan Infrastruktur di Provinsi Jawa Timur yang diselenggarakan pada Sabtu (27/2/2021) Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi (Menko Marves) Luhut Binsar Pandjaitan menyebutkan ada lima agenda penting dalam pengembangan infrastruktur di Jawa Timur

Pertama, penanganan banjir Bengawan Solo dan Kali Lamong. “Beberapa usulan quick wins yang akan direalisasikan pada tahun 2022, yakni percepatan penyelesaian Pembangunan Jabung Ring Dike, peningkatan kapasitas tampungan floodway di Lamongan, pengendalian banjir Sungai Bengawan Solo Hilir di Kabupaten Tuban, pembangunan Bendung Gerak Karangnongko, dan pembangunan tanggul dan normalisasi Sungai Jeroan,” kata Menko Luhut.

Kedua, pembangunan Jalan Tol Kertosono-Kediri, Kediri-Tulungagung, kemudian Jalan Tol Probowangi, Tol Ngawi-Bojonegoro-Tuban-Lamongan-Gresik, serta Jalan Tol Malang-Kepanjen. “Ini juga sangat strategis menghubungkan jalur utara, tengah, dan selatan sampai ke ujung timur Banyuwangi,” tambah Menko Luhut.

Pembangunan ini termasuk dalam Proyek Strategis Nasional yang diatur dalam Peraturan Presiden Nomor 109 Tahun 2020. 

Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat Basuki Hadimuljono menyebut, di tahun 2021 ini, Kementerian PUPR menyediakan anggaran sebesar 8,9 triliun untuk pembangunan infrastruktur Provinsi Jawa Timur.  Lebih rinci, dana yang dimaksud mencakup 4,27 triliun untuk sumber daya air; 1,41 triliun untuk permukiman; 2,65 triliun untuk jalan dan jembatan; serta 0,57 triliun untuk perumahan.

“Sejauh ini, Tol Kertosono-Kediri yang dibangun sejauh 20,30 kilometer sudah dalam tahap finalisasi trase jalan tol. Tol ini akan menyambungkan Kediri dengan Jalan Tol Trans Jawa dengan ruas Ngawi-Kertosono, memberikan akses menuju Bandara Kediri, juga untuk meningkatkan konektivitas dan aksesibilitas serta memperlancar arus distribusi barang/jasa dari antarwilayah,” ucap Wakil Gubernur Emil Dardak.

Di sisi lain, Tol Kediri-Tulungagung saat ini dalam proses pembuatan Feasibility Study (FS) dan Basic Design dengan rencana pembangunan sejauh 37,50 kilometer, ditargetkan selesai pada tahun 2024. 

Kemudian, Jalan Tol Probowangi masih ditindaklanjuti terkait pembebasan lahan dan penyelesaian komitmen pendanaan dan pembangunan oleh PT Jasa Marga. Akan ada tiga seksi yang melewati Probolinggo-Situbondo-Banyuwangi sejauh 171,5 kilometer. Selanjutnya, Tol Ngawi-Bojonegoro-Tuban-Lamongan-Gresik. 

Jalan tol tersebut akan dibangun sepanjang 281,66 kilometer. Lalu, pada tahun 2022 akan mulai dibangun pula Jalan Tol Malang-Kepanjen untuk mengatasi permasalahan lalu lintas di kawasan timur Kota Malang pasca beroperasinya Jalan Tol Pandaan-Malang. 

Jalan ini diharapkan mampu menjadi alternatif pilihan pengguna jalan dari dan ke Malang menuju Blitar dan atau Lumajang.

Ketiga, pengembangan infrastruktur di sisi selatan, yakni Jalan Selingkar Wilis dan Pantai Selatan yang dapat mengoptimalisasikan partisipasi masyarakat apabila dilakukan melalui program padat karya Pemulihan Ekonomi Nasional (PEN). 

Jalan ini akan dibangun sepanjang kurang lebih 235,524 kilometer yang melewati enam kabupaten, yakni Tulungagung, Trenggalek, Ponorogo, Madiun, Nganjuk, dan Kediri.

Keempat, Sea Plane (waterbase airport) yang direncanakan di perairan Kangean-Madura di Desa Kalisangka. Menko Luhut menyebutkan bahwa infrastruktur ini berperan penting untuk konektivitas masyarakat, khususnya di pulau-pulau kecil sehingga mampu membuka peluang pertumbuhan ekonomi baru di Pulau Madura. Sea plane di Kangean ini merupakan salah satu dari tiga bandara sejenis yang akan dibangun di Indonesia.

Kelima, Kawasan Industri Nganjuk (KING) dengan luas total 2.105 hektar. Sebagian wilayah KING 1 terletak di Kecamatan Nganjuk, Kecamatan Rejoso, dan Kecamatan Sukomoro dengan luas 660 hektar. 

KING 2 disebagian Kecamatan Lengkong dan Kecamatan Jatikalen seluas 341,5 hektar. KING 3 di sebagian Kecamatan Jatikalen seluas 237 hektar. KING 4 di sebagian Kecamatan Gondang seluas 866,5 hektar.

“KING akan menjadi pusat kegiatan industri di Kabupaten Nganjuk dilengkapi dengan sarana, prasarana, dan fasilitas penunjang lainnya yang berwawasan lingkungan serta mampu mendukung pertumbuhan ekonomi daerah secara optimal,” ujar Wakil Gubernur Emil.

Menko Luhut berpesan, pengembangan kawasan ini agar disinergikan dengan program strategis nasional (PSN) lainnya, seperti Bendungan Semantok, Bendungan Margopatut, Tol Nganjuk-Kediri-Tulungagung, maupun jalan Selingkar Wilis serta pengembangan kawasan Pantai Selatan. "Jawa sebagai sebuah pulau, agar dihubungkan dengan jalan yang baik,” pesan Menko Luhut.