Kunjungi Weda Bay Industrial Park, Kepala BKPM: Kalau Ada Masalah, Kita Selesaikan, Jangan Sampai Mangkrak! Publik: Pak Bahlil Gesit Kawal Investasi...

Oleh : Candra Mata | Sabtu, 20 Februari 2021 - 18:13 WIB

INDUSTRY.co.id - Jakarta, Kepala BKPM Bahlil Lahdalia mengunggah sebuah potret dirinya sedang melaukan kunjungan kerja ke Kawasan Industri di Halmahera Tengah Maluku Utara.

"Pagi ini saya berkunjung ke Provinsi Maluku Utara untuk melihat perkembangan pembangunan pabrik pengolahan nikel di Indonesia Weda Bay Industrial Park (IWIP), Kabupaten Halmahera Tengah, Maluku Utara," sebut Bahlil seperti dikutip refalsi Industry.co.id dari laman Facebooknya pada Sabtu (20/2/2021).

Menurut Bahlil, pembangunan IWIP ini progress-nya positif. BKPM akan terus mengawal penyelesaian proyek Kawasan IWIP tersebut serta memfasilitasi rencana investasi yang akan masuk.

"Kalau ada masalah, kita selesaikan. Jangan sampai mangkrak," ucapnya.

Dalam unggahan tersebut Bahlil juga menekankan pentingnya IWIP ini untuk melibatkan pengusaha lokal daam pengembangannya.

"Satu pesan yang saya tekankan kepada pengelola Kawasan IWIP. Libatkan pengusaha lokal yang ada di Maluku Utara. Sehingga, nantinya investor dan pengusaha lokal, khususnya UMKM, dapat berkembang bersama dan pada akhirnya akan tercipta pertumbuhan ekonomi yang adil dan merata" sambungnya.

Dikatakannya, kalau pemerintah pusat sudah mendukung dan kawal, tentunya perlu juga komitmen dari pemerintah daerahnya. 

"Kita mau menjadikan Provinsi Maluku Utara, khususnya Kabupaten Halmahera Tengah sebagai salah satu percontohan pengolahan nikel (smelter) guna mendukung program pemerintah dalam rangka hilirisasi sektor pertambangan. Penting dilakukan kolaborasi antara pemerintah pusat dan daerah," pungkasnya.

Hingga berita ini diturunkan, unggahan Bahlil tersebut telah menuai beragam komentar dari para masyarakat (warganet/netizen).

"Sukses pak Bahlil Lahadalia," ucap Julianda.

"Pa Bahlil gesit mengawal investasi di tanah air..Sehat n Sukses Selalu Pak," papar Ahmadi.

"Yakusa kanda..ke IMIP juga kanda indonesia morowali industrial park..," kata Rus Lan.

"Tapi nyata nya pak. Pengusaha lokal tidak di libatkan secara maksimal. Mayoritas resources yg diambil dari luar.," ujar Poltak Sinaga.

"Itu gmana pak Bahlil, masa di Tuban tanah di hargai 800rb/meter, sedangkan di halteng cm 9rb/meter,..," ungkap Hanafi.