Para Orang Tua Perhatikan Ini!!! Anak Usia 0-2 Tahun Harus Terstimulasi, Jika Tidak Bisa Terjadi Penghapusan Sel Otak

Oleh : Hariyanto | Sabtu, 20 Februari 2021 - 14:57 WIB

INDUSTRY.co.id - Jakarta - Pendidikan anak di usia dini dinilai sangat penting untuk menstimulasi sel otak yang dimiliki oleh anak. Pada program webinar series yang digelar WingsCare terungkap bahwa setiap manusia lahir dengan sel otak yang jumlahnya mencapai lebih dari 100 triliun sel tergantung dari kualitas kehamilan. Namun hal ini baru dapat berfungsi hanya dengan stimulasi.

Hal tersebut di ungkapkan oleh Guru Besar Bidang Gizi dan Pangan & Pakar PAUD dari Himpaudi, Prof. Dr. Ir. Netti Herawati, M.Si dalam webinar “Bangkit & Menghebat di Era New Normal (Kesehatan, Parenting dan Pendidikan) yang digelar oleh WingsCare lewat produk popok sekali pakai Baby Happy, beberapa waktu lalu.
 
"Para orang tua khususnya Ibu harus memahami bahwa usia 0-2 tahun merupakan masa krusial pada anak karena apabila sel otaknya tidak tersambung atau terstimulasi dengan baik maka terjadilah fase penghapusan sel otak atau yang lebih dikenal dengan istilah use it or loose it," kata Prof. Netti yang dikutip INDUSTRY.co.id, Sabtu (20/2/2021).

"Hal ini ditentukan oleh kualitas dan kuantitas stimulasi karena setiap detik terjadi 1,684 juta sambungan sel otak. Sedangkan, untuk kualitas stimulasi terkait pada aspek perkembangan atas apa saja yang distimulasikan pada anak dengan cara yang tepat atau tidak," tambah Prof. Netti.
 
Lebih lanjut Prof. Netti membagikan tentang beberapa hal yang harus diperhatikan orang tua demi keberhasilan keberlangsungan pendidikan anak usia dini.

Menurutnya, anak sedari dini harus dilatih berpikir kritis atau “critical thinking”, ini disebabkan karena terlalu banyaknya informasi yang masuk di era digital seperti sekarang, sehingga anak terlatih untuk memilah informasi mana yang berguna, mana yang tidak.

Selain itu anak juga harus dilatih untuk berpikir kreatif dan mengembangkan kemampuan kognitif agar memiliki daya juang lebih, terlebih di era pandemi seperti ini.
 
Selain nutrisi gizi, orang tua dihimbau untuk tidak lupa memberikan nutrisi hati kepada anak agar anak tidak memiliki trauma atau luka masa kecil yang bisa dibawa hingga dewasa nanti.

Para orang tua terutama Ibu pun harus paham pola komunikasi yang baik dan benar dengan anak karena itu juga merupakan aspek stimulasi yang penting pada anak usia dini.

“Jangan takut untuk mulai mendaftarkan anak pada fasilitas pendidikan sejak usia 2 tahun, sedini mungkin agar dapat mengembangkan karakter dan life skill. Guru dapat membuat rencana kegiatan pembelajaran, orang tua dapat mengimplementasikan rencana kegiatan dari rumah,” pungkas Prof. Netti.