Luar Biasa! Gandeng Universitas China, Luhut Bakal Sulap Ribuan Hektar Kawasan Hutan Pollung Jadi Pusat Herbal Dunia

Oleh : Candra Mata | Minggu, 14 Februari 2021 - 12:41 WIB

INDUSTRY.co.id - Pollung, Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi (Menko Marves) Luhut Binsar Pandjaitan melihat langsung kondisi dan kesiapan Kawasan Hutan Dengan Tujuan Khusus (KHDTK) di Kecamatan Pollung, Kabupaten Humbang Hasundutan, Sumatera Utara yang akan dikembangkan pemerintah sebagai Taman Sains dan Teknologi Herbal dan Hortikultura (TSTH2).

“Indonesia memiliki 30.000 spesies herbal oleh karenanya Presiden ingin ada satu pusat riset herbal berkelas dunia, yang saat ini sedang kita kembangkan bersama dengan BPPT, dan 5 universitas (ITB, USU, UGM dan IPB serta Zhejiang University Tiongkok) yang dipimpin oleh IT Del," ucap Luhut dalam keterangan resminya seperti dilansir redaksi Industry.co.id pada Minggu (14/2/2021).

Menurut Luhut, di pusat herbal ini nantinya juga akan melakukan penelitian pengembangan bibit-bibit hortikultura yang berkualitas tinggi.

“Kawasan ini akan menjadi pusat bibit herbal dan hortikultura yang hasilnya dapat dinikmati oleh masyarakat,” tambahnya. 

Selain itu, sebut Luhut, pusat bibit ini juga akan mendukung program ketahanan pangan selanjutnya seluas 2.000 Ha yang akan dibangun di dekat sini. 

"Seperti pada kawasan food estate di Desa Ria-Ria yang telah berhasil dibagikan sertifikat lahan kepada masyarakat dimana setiap keluarga mendapatkan lahan seluas 1 (satu) sampai dengan 2 (dua) hektar," ucap Luhut.

Dikatakannya lebih lanjut, lahan tersebut juga dapat menghasilkan keuntungan kurang lebih 25 juta rupiah tiap musim panen.

Nantinya juga akan dibangun jalan yang dapat mengintegrasikan antara kawasan food estate, kebun raya, dan juga TSTH2. 

Sementara itu, terkait akses jalan, mejurut Luhut pembangunan jalan menuju kawasan akan mulai ditangani pada bulan Maret 2021, dan ditargetkan akan dapat terhubung pada bulan Mei 2021 dan selesai pada bulan Juli 2021. 

"Dengan adanya pembukaan jalan ini, maka akan memangkas waktu tempuh dari Bandara Silangit ke lokasi menjadi kurang lebih 45 menit," papar Luhut.

Tak hanya itu, menurutnya, pada kawasan ini juga akan dibangun fasilitas pendukung TSTH2, laboratorium, taman koleksi, pembenihan dan penelitian, silvopastura, wisata alam, wisata buatan, kantor, mess bagi peneliti, serta guest house.

“Saya harap kita bisa tanam bibit bagus dan unggul disini, sehingga kita bisa bangga katakan ini bibit dari Pollung. Untuk itu, diharapkan masyarakat dan pemerintah harus saling bekerja sama, dan yang terpenting bekerja dengan hati,” tandas Luhut.