Banyak Negara Minta Tesla Berinvestasi, 'Elon Musk' Kepincut dan Mantap Pilih Indonesia

Oleh : Candra Mata | Jumat, 05 Februari 2021 - 21:21 WIB

INDUSTRY.co.id - Jakarta, Pemerintah mengungkapkan fakta menarik bahwa Tesla inc perusahaan milik orang terkaya sejagat Elon Musk sebenarnya menjadi rebutan banyak negara dan bukan hanya indonesia.

Negara seperti Thailand dan India juga berlomba-lomba meng-approach produsen mobil listrik ini agar dapat membenamkan modalnya.

"Mereka (Tesla), sebenarnya dari sisi permintaan dengan negara lain sudah sangat tinggi. Namun mereka ingin kerja sama dengan Indonesia," ungkap Deputi Bidang Koordinasi Investasi dan Pertambangan Kementerian Koordinator bidang Kemaritiman dan Investasi (Kemenko Marves) Septian Hario Seto kepada media secara virtual di Jakarta Jumat (5/2/2021).

Kepastian kerjasama tersebut menurut Seto sebagaimana tertuang dalam isi proposal Non-Disclosure Agreement (NDA) dari Tesla Inc yang telah diterima pemerintah RI pada Kamis kemarin.

Tesla menilai cadangan nikel yang dimiliki Indonesia sangat besar. 

Selain itu sumber daya energi baru terbarukan juga berlimpah, hal ini juga menjadi alasan kuat bagi sang CEO Elon Musk memilih indonesia.

Menurut Seto, Tesla sendiri akan segera membangun sebuah proyek energy storage system (ESS) atau sejenis power bank berkapasitas besar yang bisa menyimpan tenaga listrik besar hingga puluhan mega watt, bahkan hingga 100 MW.

"Mereka sampaikan ke kita mau kerja sama dengan Indonesia dengan negara kepulauan potensi EBT, mereka bisa kombinasikan teknologi ESS di Indonesia, Ini lagi dipelajari studinya. Mereka mencontohkan kesuksesan di Australia," jelasnya.

Namun Seto tidak merinci berapa nilai inveatasi Tesla dalam membangun proyek ESS di Indonesia. Sementara di Australia, proyek pembangunan power bank raksasa Tesla tersebut bernilai AUD 550 juta atau setara Rp 5,6 triliun. Namun, nilai untuk baterainya sendiri perseroan enggan mempublikasikan.

Sementara itu, terkait rincian kerjasama, Seto menyatakan kedua belah pihak akan bertemu pekan depan.

"Minggu depan kita akan diskusi langsung dengan mereka (Tesla inc-red) secara virtual dengan melibatkan Antam dan Inalum," pungkas Seto.