Budiman Sudjatmiko Jadi Komisaris, CEO PTPN V Ungkap Alasan: Concern Beliau Sejalan dengan Perseroan...

Oleh : Candra Mata | Senin, 25 Januari 2021 - 15:16 WIB

INDUSTRY.co.id - Jakarta, CEO PT Perkebunan Nusantara V Jatmiko Santosa angkat suara dan mengatakan penunjukan politikus PDIP Budiman Sudjatmiko menjadi komisaris independen di perseroan dikarekan sejalan dengan sejumlah fokus perseroan.

"Concern beliau akan digitalisasi pertanian dan desa sejalan dengan PTPN V. Kami dalam proses transformasi digital," ujar Jatmiko dalam keterangan tertulisnya dilansir redaksi Industry.co.id pada Senin (25/1/2021).

Bahkan, Jatmiko mengklaim bahwa transformasi digital itu telah dinikmati para petani PTPN V. 

"Hampir seluruh plasma kami sudah kami petakan menggunakan teknologi geospasial," kata dia.

Di samping itu, alasan lainnya ialah Budiman Sudjatmiko yang menaruh perhatian pada Badan Usaha Milik Desa pun dinilai sejalan dengan perseroan. 

Jatmiko mengatakan salah satu pilar bisnis PTPN V adalah petani plasma di desa-desa sekitar wilayah perseroan. 

"Bahkan, 40-50 persen CPO PTPN V dari petani plasma. Makanya, tahun kemarin PTPN V memiliki program BUMN untuk sawit rakyat." Tandasnya.

Sekadar informasi, Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN) Erick Thohir menunjuk Budiman Sudjatmiko sebagai Komisaris Independen PTPN V. 

Pengangkatan Budiman diumumkan secara resmi melalui media sosial milik PTPN V.

“Selamat dan sukses kepada Bapak Budiman Sudjatmiko atas pengangkatan sebagai Komisaris Independen PT Perkebunan Nusantara V,” tulis manajemen perseroan dalam akun Instagram resmi @ptpnusalima pada Jumat, 22 Januari 2021 lalu.

Sementara itu, dihubungi terpisah, Budiman menyatakan ingin meminimalkan konflik-konflik lahan antara perusahaan dan rakyat. 

Selain itu ia juga berjanji akan mendorong program pertanian serta perkebunan yang ramah lingkungan dan banyak melibatkan masyarakat.

“Saya mau bawa tim saya, karena saya ada jaringan yang baik di desa, supaya mereka (perusahaan) menciptakan pertanian yang ramah lingkungan, ramah rakyat, dan pertanian yang siap dengan kapasitas teknologi,” ujar Budiman dilansir dari laman Kementerian BUMN Senin (25/1).

Hal itu sejalan dengan rencana PTPN V yang tengah mengembangkan riset dan teknologi untuk mengusung program pertanian ramah lingkungan.

“Kebetulan kami ada yang ahli biotek, ahli sensor, penyakit tanaman, drone untuk penyiraman, prediksi panen, penyakit yang akan tumbuh di tanaman, kami punya SDM. karena itu berkaitan dengan yang saya lakukan, akhirnya saya menyanggupi,” pungkasnya.