Teruslah Berkarya Insan Film

Oleh : Herry Barus | Senin, 18 Januari 2021 - 14:00 WIB

INDUSTRY.co.id - Jakarta- Gedung Bioskop yang tutup berkepanjangan lantaran wabah Pandemi ccovid 19 melumpuhkan industri film Indonesia yang sedang menikmati puncak kejayaan. Berbagai upaya agar gedung bioskop kembali dijubeli penonton sudah diupayakan para.pemilik bioskop dan produser film. Tapi tetap saja belum berhasil. Ditengah kegalauan dan ketidakpastian, para pelaku industri film menemukan tempat penayangan bioskop. Yakni platform digital Over The Top atau OTT.

Menonton film secara streaming diharapkan menjadi alternatif produser untuk menayangkan film produksinya agar tidak mengalami kerugian lebih besar dan roda bisnisnya bisa terus bergerak.

"Wabah Pandemi Covid 19 menjadi pukulan telak para pelaku industri film, karena bioskop tidak diijinkan dibuka. Akhirnya teman-teman produser pada menahan diri. Akhir tahun 2020 beberapa produser dan bioskop mencoba menggeliatkan kembali bioskop. Tapi tidak berhasil karena masyarakat masih takut datang ke gedung bioskop, " ujar Deddy Mizwar saat didapuk menjadi narasumber Bioskop atau OTT diskusi secara virtual yang digelar Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan dan komunitas Demi Film Indonesia belum lama ini.

Ketika gedung bioskop belum lagi bersahabat dengan penikmat film dan produser mulai frustasi. Kehadiran OTT stay televisi berbayar bisa menjadi alternatif.

"Ada tiga film yang mencoba keberuntungan di OTT yakni Sejuta Sayang Untuknya, Bidadari Mencari Sayap dan Nona itu hasil kerjasama dengan Disney + hotstar. saya kira ini menjadi salah satu alternatif yang perlu di coba sampai kita tahu bahwa, kita menghadapi persaingan yang ketat sesama mereka," ujar Deddy Mizwar.

Sejak beberapa tahun belakangan layanan hiburan secara streaming yang masuk ke Indonesia  saat ini semakin banyak seperti HOOQ, Netflix, Iflix, Goplay, Disney + Hotstar, Vidio, Youtube, yang bisa dinikmati oleh masyarakat indonesia secara berbayar, langganan maupun gratis dengan didukung oleh iklan - iklan.

Serta menurut YanWidjaya selaku Nontoners dan Jurnalis Senior menegaskan kalau OTT menjadi sarana alternatif masyarakat untuk nonton bioskop dan produser bisa menjual filmnya disana.

"OTT bisa menjadi sarana alternatif masyarakat untuk nonton bioskop dan produser film bisa menjual filmnya disana," tegas Yan Widjaya.

Sementara Ahmad Mahendra, Direktur Perfilman, Musik dan Media Baru, saat membuka webinar  tetap memberi semangat bagi para pelaku industri perfilman untuk tetap kreatif di tengah Pandemi Covid-19, baik lewat bioskop maupun OTT.

“Kemendikbud melalui Direktorat Perfilman Musik dan Media Baru menyemangati pelaku film untuk tetap berkarya film, “ ujar Ahmad Mahendra