Meski Industri Migas Terpuruk, Shell Indonesia Tetap Optimistis dan Berkomitmen Tingkatkan Investasi

Oleh : Krishna Anindyo | Senin, 18 Januari 2021 - 12:15 WIB

INDUSTRY.co.id - Jakarta - Keterbatasan ruang gerak akibat pandemi COVID-19 mempengaruhi perubahan perilaku masyarakat, yang berdampak pada pertumbuhan ekonomi Indonesia di tahun 2020.

Sektor industri minyak dan gas (migas) adalah salah satu yang mengalami penurunan permintaan dan produksi.

Bappenas mencatat COVID-19 mengakibatkan konsumsi terhadap bahan bakar minyak (BBM) menurun hingga 35%.

Namun, sebagai negara dengan ekonomi terbesar di Asia Tenggara, Indonesia tetap memiliki potensi pasar yang baik termasuk bagi industri hilir minyak dan gas bumi, misalnya industri pelumas yang tetap bertumbuh.

Pertumbuhan industri pelumas dapat terwujud karena didukung oleh industri utama seperti otomotif, pertambangan, dan konstruksi.

Meskipun turut terdampak krisis global akibat pandemi, pemerintah memprediksi ekonomi Indonesia akan bertumbuh hingga 5,5% pada 2021.

“Indonesia merupakan salah satu pasar prioritas dan tujuan investasi usaha hilir Shell di Asia. Kami yakin bahwa pemulihan ekonomi perlu dilakukan melalui kolaborasi strategis antara pelaku industri dan pemerintah, meskipun dalam situasi ketidakpastian seperti sekarang. Shell tetap optimis dan berkomitmen untuk berperan aktif dalam memberikan kontribusi nyata untuk membangun Indonesia pasca pandemi,” tutur Dian Andyasuri, President Director and Country Chair, Shell Indonesia melalui keterangan yang diterima redaksi Industry.co.id pada Senin (18/1).

Shell merupakan pelopor dalam bisnis ritel bahan bakar internasional pertama di Indonesia sejak tahun 2005 dengan SPBU pertama di Lippo Karawaci, Tangerang, dan kini SPBU Shell telah bertumbuh pesat dengan 137 SPBU di 5 provinsi dan 22 kota/kabupaten di Indonesia, ini menjadikan Shell salah satu pemain unggul dalam ritel energi.

Shell  memiliki  sejarah  panjang  dengan  Indonesia  dan  telah  menjadi  bagian  dari pembangunan berkesinambungan di negeri ini, termasuk dalam mengembangkan iklim wirausaha di masyarakat.

Salah satunya yaitu melalui program dealer ownership yang memungkinkan mitra lokal untuk melakukan investasi jangka panjang dalam bisnis SPBU, dengan didukung oleh bahan bakar berkualitas yang terintegrasi serta dibekali pelatihan khusus dan bantuan promosi berskala lokal dan nasional.

Tidak saja tumbuh bersama Shell, mitra lokal kami juga turut berkontribusi memenuhi mobilitas dan produktivitas masyarakat di wilayah tertentu.

Perhatian Shell terhadap Indonesia tidak hanya sebatas itu, Usaha Mikro Kecil Menengah (UMKM) juga menjadi bagian penting dari operasi Shell di Indonesia.

Shell telah bermitra dengan UMKM untuk meningkatkan produktivitas dengan cara menjalankan operasional SPBU Shell, dan memberdayakan 500 petani kopi melalui penjualan kopi di Shell Select deli2go dan lainnya.

Selain itu, sektor lapangan kerja juga menjadi perhatian utama Shell untuk mengedepankan pemberdayaan masyarakat. Pada tahun 2020, melalui pengembangan operasional SPBU, Shell telah menyerap lebih dari 2,000 pekerja di Indonesia dan diharapkan akan membuka kesempatan kerja setiap tahunnya.

“Shell memiliki komitmen kuat untuk berinvestasi dalam pengembangan sumber daya manusia dengan membuka lebih banyak lapangan kerja bagi masyarakat Indonesia. Hal tersebut kami wujudkan melalui pengembangan SPBU yang akan terus kami perkuat dan perbanyak.” tambah Dian.

Ketika pandemi melanda seluruh belahan dunia, termasuk Indonesia, Shell melakukan inisiatif untuk mencetuskan program #ShellPeduli.

Melalui program ini, Shell telah membagikan kurang lebih dari 200,000 paket bantuan yang terdiri dari makanan, minuman, vitamin, dan kebutuhan kesehatan lainnya yang dibagikan kepada petugas medis di rumah sakit rujukan untuk penanganan COVID-19 di Jakarta, masyarakat yang berada di sekitar SPBU Shell, pabrik pelumas (LOBP) Shell di Marunda, serta para pengemudi truk, pengemudi ojek dan pelanggan.

Indonesia telah lama dikenal sebagai negara dengan pasar yang besar di segmen pelumas otomotif, dan masih memiliki prospek cerah sebagai pemimpin di Asia Tenggara. Menurut penelitian yang dilakukan oleh Ipsos Business Consulting tahun 2016, Indonesia dan Vietnam menyumbang 80 persen dari total populasi sepeda motor di kawasan Asia Tenggara dan populasi tersebut akan bertumbuh sebesar sembilan kali lipat diiringi oleh permintaan akan sepeda motor yang juga meningkat.

Semenjak diresmikan pabrik pelumas (Lubricant Oil Blending Plant /LOBP) Shell di Marunda, Bekasi pada 4 November 2015, Shell dapat memproduksi 136 juta liter pelumas siap pakai setiap tahunnya.

Hingga saat ini, LOBP Marunda adalah pabrik pelumas pertama dan merupakan yang terbesar di Indonesia yang dioperasikan oleh perusahaan energi internasional. Pada Maret 2020, pabrik pelumas Shell ini mulai diperluas agar nantinya mampu memproduksi 300 juta liter pelumas per tahun.

Indonesia merupakan salah satu dari 10 pasar pelumas dengan permintaan tertinggi di dunia, ke-5 tertinggi di Asia, serta terbesar di ASEAN.

Pabrik pelumas Shell mengadopsi teknologi tercanggih untuk menghasilkan produk berkualitas tinggi dan menjadi perusahaan internasional pertama yang meraih sertifikasi Standar Nasional Indonesia (SNI) untuk produk pelumas otomotif. Shell memantapkan komitmennya untuk mematuhi regulasi pemerintah dalam pengembangan industri lokal serta perlindungan konsumen.

Berdasarkan laporan dari Kline & Company 18th Edition Global Lubricants: Market Analysis and Assessment 2020, Shell dinobatkan menjadi pemimpin pemasok pelumas nomor satu di dunia selama 14 tahun berturut-turut.

Secara global, Shell mampu mempertahankan pangsa pasar dunia dengan total volume penjualan sekitar 4.500 kiloton (setara dengan 5 milyar liter) di tahun 2019 dari tiga pasar konsumen, yaitu otomotif konsumen (34%), otomotif komersial (30%), dan industri (36%).

Hal ini menggambarkan komitmen Shell dalam menjawab kebutuhan konsumen terhadap produk dan pelayanan berkualitas di tengah pandemi.

Shell memastikan untuk terus dapat menjadi bagian dari kemajuan pembangunan Indonesia secara menyeluruh dari menyediakan solusi energi, pemberdayaan manusia, sampai kepedulian terhadap lingkungan sekitar.

Sebagai salah satu perusahaan energi yang mengedepankan transisi energi, Shell mewujudkannya melalui penggunaan Biodiesel Ramah Lingkungan (Standarisasi EURO IV/V) serta pengurangan emisi C02.

Dalam inisiatif investasi sosialnya, Shell memberikan ruang bagi anak-anak muda berbakat melalui ajang kompetisi kendaraan hemat energi (Shell Eco-Marathon), program wirausaha muda pemula (Shell LiveWIRE Energy Solution) untuk Solusi Energi serta program ekonomi sirkular melalui kegiatan pengolahan sampah terpadu “Desa BERSEMI” yang dilakukan di lingkungan masyarakat sekitar pabrik pelumas Shell di Marunda, Bekasi.

Program investasi sosial tersebut telah memberikan kontribusi yang signifikan bagi pengembangan talenta anak-anak muda Indonesia. Selama 10 tahun partisipasi tim-tim mahasiswa Indonesia di Shell Eco-marathon, baik di tingkat regional maupun global, berbagai penghargaan telah diraih dan inovasi teknologi yang dapat menjadi solusi mobilitas masa depan yang ramah lingkungan telah dihasilkan.

Partisipasi dalam 10 tahun terakhir juga telah mampu meningkatkan jumlah tim dari 9 tim menjadi 31 tim yang tersebar di perguruan tinggi di Jawa, Sumatera dan Kalimantan.

Melalui program Shell LiveWIRE yang telah dilakukan sejak tahun 2003, kami telah menjangkau lebih dari 7.000 peserta untuk mendorong anak muda yang memiliki ide bisnis kewirausahaan.

Pada tahun 2018, Program ini memfokuskan diri kepada wirausaha energi khususnya energi baru dan terbarukan (EBT), sebanyak 30 tim mendapatkan pendampingan bisnis dan manajemen untuk merealisasikan ide dan mengembangkan bisnis EBT-nya.

Sementara itu dalam kegiatan Desa Bersemi, lebih dari 900 warga desa sekitar pabrik pelumas Shell terlah merasakan kemandirian ekonomi melalui pengolahan sampah rumah tangga yang dipilah untuk dijadikan pupuk yang menyuburkan rumah pangan mereka, kerajinan tangan dan saat ini mereka telah mampu mengolah sampah plastik menjadi bahan bakar melalui proses pirolisis.

Shell Indonesia yakin prospek bisnis energi di Indonesia akan semakin cerah dan kembali menguatkan perekonomian negeri. Untuk itu, Shell akan terus mengambil peran strategis untuk menyambut proyeksi pertumbuhan ekonomi Indonesia di 2021 dan seterusnya.