Jokowi: Vaksinasi Adalah Game Changer! Kita Bisa Kerja Lagi, Ibadah Tenang, Anak-anak Sekolah Lagi dan Ekonomi Pulih...

Oleh : Candra Mata | Senin, 18 Januari 2021 - 09:55 WIB

INDUSTRY.co.id - Jakarta, Presiden RI Joko Widodo (Jokowi) optimistis aktifitas dan kesehatan masyarakat akan segera pulih serta perekonomian segera bangkit kembali.

Hal tersebut lantaran program vaksinasi COVID-19 yang mulai berjalan akan menjadi kunci utama kebangkitan bangsa.

“Pengendalian pandemi, terutama melalui vaksinasi adalah game changer, adalah kunci yang sangat menentukan agar masyarakat bisa bekerja kembali, anak-anak kita bisa belajar di sekolah lagi, dan agar kita bisa kembali beribadah dengan tenang, dan juga agar perekonomian nasional kita bisa segera bangkit,” ujarnya seperri dikutip redaksi Industry.co.id dari laman Setkab pada Senin (18/1/2021).

Vaksinansi ini, terang Jokowi merupakan sebuah langkah penting, langkah bersama kuntuk membawa bangsa keluar dari pandemi.

"Vaksinasi memberikan perlindungan kesehatan dan keselamatan pada rakyat, serta akan mempercepat pemulihan ekonomi nasional secara cepat,” papar Jokowi.

Menurutnya, ditahun ini seluruh masyarakat di seluruh kabupaten dan kota di Indonesia akan mendapat vaksinasi gratis dari Pemerintah.

“Saya juga telah memerintahkan agar proses vaksinasi kepada kurang lebih 181,5 juta rakyat Indonesia bisa diselesaikan sebelum akhir tahun 2021 ini,” tegasnya.

Jokowi berharap vaksinasi ini akan menimbulkan kekebalan komunal atau herd immunity sehingga risiko penyebaran COVID-19 akan berhenti dan kegiatan perekonomian akan sepenuhnya pulih kembali.

“Inilah kerja besar yang ingin kita kerjakan dan kita meminta kesadaran kita semuanya, meskipun nantinya, meskipun sudah divaksin, ini selalu saya sampaikan, tetap yang namanya disiplin terhadap protokol kesehatan tetap harus dijalankan dengan ketat, sampai seluruh dunia kembali normal tanpa pandemi,” tandasnya.

Sementara itu, untuk keperluan vaksinasi tersebut, Kepala Negara menegaskan bahwa Pemerintah telah mengamankan 426 juta dosis vaksin yang berasal dari empat perusahaan dan negara yang berbeda.

“Jadi di bulan Januari kurang lebih, ini kurang lebih bisa berubah lebih banyak, di Januari 3 juta, di Februari nanti 4,7 juta, di Maret 8,5 juta, April 16,6 juta, Mei 24,9 juta, di Juni 34,9 juta. Itu di dalam perencanaan yang telah kita buat, meskipun bisa berubah lebih banyak lagi kita harapkan,” pungkas Jokowi.