SU Komitmen Ciptakan Generasi Penerus Work-Ready dan World-Ready

Oleh : Ridwan | Jumat, 05 Mei 2017 - 19:36 WIB

INDUSTRY.co.id - Jakarta-Sampoerna University (SU) melalui Fakuktas Pendidikan kembali menggelar 'National Educator Conference (NEC) 2017'. Acara yang berangsung dari tanggal 5-6 Mei 2017 ini dihadiri oleh 200 edukator se-Indonesia.

NEC 2017 kali ini mengusung tema Education Transparency, Accountability, and Participation: Empowering School & Community for Student Success

Direktur Jenderal Guru dan Tenaga Kependidikan Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan, Sumarna Surapranata mengapresiasi diadakannya NEC 2017 oleh Sampoerna University.

"Penyelenggaraan konferensi ini dapat membantu pemerintah untuk menciptakan sistem pendidikan akuntabel serta transparan, yang berujung pada peningkatan jumlah siswa berkualitas dan untuk meningkatkan pemerataan kesempatan pendidikan, sebagaimana yang menjadi tujuan pendidikan nasional," ungkap Sumarna Surapranata saat menghadiri acara NEC 2017 di Jakarta (5/5/2017).

Sumarna berharap universitas-universitas dapat aktif berkolaborasi dengan berbagai pihak, terutama dengan pemerintah untuk mendorong suksesnya program pendidikan di Indonesia.

"Pemerintah selalu terbuka untuk berkolaborasi seperti yang dilakukan Sampoerna University melalui NEC ini,” tambah Sumarna.

Dikesempatan yang sama, Rektor Sampoerna University (SU), Dr. Wahdi Salasi April Yudhi menyadari bahwa akuntabilitas semakin dianggap penting di sektor layanan publik di Indonesia, tidak terkecuali sektor pendidikan.

“Visi SU untuk menciptakan generasi penerus Indonesia yang work-ready dan world-ready, melatarbelakangi diangkatnya tema transparansi dan akuntabilitas dalam penyelenggaraan NEC kali ini," terangnya.

Menurut Wahdi, Kami meyakini bahwa transparansi dan akuntabilitas melalui partisipasi masyarakat tidak semata-mata hanya perlu diwujudkan dengan tata sekolah yang baik dan bersih, tetapi juga pada berbagai praktik yang mengarah pada keberhasilan siswa. Hal tersebutlah yang ingin kami diskusikan secara luas melalui acara ini, dan berharap akan dapat menginspirasi dan mendorong pihak-pihak terkait untuk berperan serta.

Wahdi juga menyarankan bahwa salah satu kebijakan yang harus diperhatikan dalam bidang pendidikan adalah pengawasan program.

Pengawasan terhadap program sepatutnya dapat bersama-sama dilakukan oleh seluruh pemangku kepentingan di bidang pendidikan, sehingga program tersebut dapat mendukung perkembangan kompetensi siswa secara maksimal.

Selain itu, salah satu elemen penting yang dapat meningkatkan akuntabilitas dan transparansi dalam pendidikan adalah profesionalisme guru.

“Guru dan dosen harus menguasai empat kompetensi yang sudah ditetapkan pemerintah, termasuk kompetensi kepribadian dan sosial, karena kedua kompetensi itulah yang jika dikembangkan secara tepat akan memberikan kontribusi besar pada penguatan karakter," tutup Wahdi.