Ultah Ke 37 Slank Dihadiri Dirjen Hingga Kepdes Miliarder

Oleh : Amazon Dalimunthe | Senin, 28 Desember 2020 - 10:07 WIB

INDUSTRY.co.id - Jakarta-Tanggal 26 kemarin adalah tanggal lahirnya kelompok musik legendaris Slank yang ke 37 tahun. Dirayakan secara sederhana karena situasi pandemi, Slank tetap memiliki magnet yang luar biasa. Hingga Dirjen Kebudayaan, Hilmar Farid sampai kepala desa Sekapuk, Gresik,  yang dikenal sebagai kepala desa miliarder, Abdul Halim,  ikut hadir merayakan ultah Slank.

Uniknya  baik Hilmar Farid maupun Abdul Halim juga mengaku sebagai Slanker. Sebuah sebutan untuk kelompok penggemar Slank.  Fakta ini terungkap, dalam acara Talk Show Live Streaming and Dreaming; ‘Salute To Slank - 37 Tahun untuk Indonesia’di Out The Box Cafe, Kawasan Sentrakota Jatibening, Pondok Gede, Bekasi.

“Kalau ditanya apakah saya seorang Slankers saya jawab ia. Karena saya ikuti perkembangan kelompok ini sejak album pertama hingga hari ini, " kata Hilmar Farid.

Lebih jauh Hilmar menambahkan kami di Kementerian punya slogan Merdeka Belajar. Harapan kita desa bisa saling menginspirasi. Nanti kita fasilitasi agar Pak Kades bisa jalan dari desa ke desa untuk menularkan gagasannya,” tandas Hilmar  Farid, yang sejak awal sangat mendukung kegiatan Talk Show Salute To Slank, yang sengaja menghadirkan Abdul Halim, sosok inspiratif yang berhasil mengubah mind-set warga desanya melalui beberapa tahapan pendekatan, antara lain; memberi contoh, musyawarah-mufakat dan evaluasi setiap hari  Jumat dan Minggu.

Sementara itu Abdul Halim kepala desa sekapuk Gresik mengatakan dia juga adalah “Slanker Sejati”, meski  justru memilih menjadi Kepala Desa Sekapuk.

Semula desanya adalah desa tertinggal di wilayah Gresik, Jawa Timur. Namun dalam kurun waktu kurang lebih 3 tahun masa kepemimpinannya, AHA, sapaan akrabnya, telah berhasil membuat Sekapuk menjadi ‘Desa Miliarder’.

“Saat saya terpilih menjadi Kepala Desa Sekapuk, di Tahun 2017 silam, saya melihat desa ini seperti gelas kosong yang harus diisi. Kemudian saya memilih pendekatan mendasar, yakni merubah mind-set masyarakat dari Desa Tertinggal menjadi Desa Miliarder,” beber Abdul Halim.

Deklarasi Desa Sekapuk di Kabupaten  Gresik , Jawa Timur, menjadi desa miliarder jadi buah bibir. Apalagi saat kepala desa yang nyentrik berkeliling menggunakan mobil operasional cukup mewah dan viral di media sosial.

Selama ini belum pernah ada kepala desa di Kabupaten  Gresik  naik mobil operasional setingkat Gubernur Jawa Timur. Pemerintah Desa Sekapuk juga membeli tiga mobil operasional lainnya, serta mobil ambulans standar Covid-19.

Kelima mobil itu dibeli dari dana pemdes, hasil dari wisata, serta jual beli makanan ringan di stan yang ada di Desa Wisata Setigi Sekapuk.

Padahal tiga tahun lalu Desa Sekapuk tercatat sebagai desa termiskin dan tertinggal di Kabupaten Gresik, tetapi di tangan Kepala Desa Sekapuk yang baru, desa berpenduduk 6.000 jiwa ini bangkit dari keterpurukan di tengah serangan pandemi COVID-19 dan menjadi desa miliarder.

Pendapatan desa lebih dari Rp 4 miliar dicapai hanya dalam 2,5 tahun. Dana desa juga dipakai untuk membeli 56 unit sepeda listrik, yang dipakai anak-anak untuk sekolah. Terkait pengadaan  mobil mewah untuk operasional, sang Kades menjelaskan alasannya.

Terkait dengan mobil, kita bukan masalah mau dikatakan bergengsi atau berlebihan, tapi itu bagian dari apresiasi dan semangat sekaligus bentuk keseriusan, bahwasanya bisa kita dikatakan desa miliarder dengan kemampuan membayar pajaknya tentunya nanti ke depan mulai dari Pemdes dikasih Alphard, kemudian Bumdes Expander, PKK pakai Nissan matic, kemudian wisatanya double cabin, dan juga untuk fasilitas kesehatan berjalan, mobil ambulans Covid,”  ujar Kepala Desa Sekapuk, Abdul Halim.

Desa ini juga mempekerjakan sekitar 700 orang warga yang semula pengangguran. Kepala Desa Sekapuk  Gresik  berharap para perangkat desa tak berpuas diri. Pencapaian fantastis ini terus dijadikan motivasi untuk mensejahterakan seluruh warga setempat. (AMZ)