Menperin : Kontribusi Ekspor Produk Manufaktur Masih Sangat Rendah

Oleh : Ridwan | Selasa, 02 Mei 2017 - 10:35 WIB

INDUSTRY.co.id, Jakarta - Industri pengolahan saat ini memiliki kontribusi tertinggi sebesar 0,92 persen bagi pertumbuhan ekonomi di Indonesia.

Sementara kontribusi sektor industri pengolahan non-migas terhadap PDB nasional sebesar 18,20 persen dan jika digabungkan dengan jasa terkait industri sebesar 13,19 persen, total kontribusinya menjadi 31,3 persen.

"Meskipun dengan kontribusi yang tinggi, namun kontribusi ekspor produk manufaktur terhadap total ekspor masih sangat rendah yaitu sebesar 19 persen. Ini lebih rendah dibandingkan dengan rata-rata negara ASEAN lainnya, yaitu, Philipina, Singapura, Thailand, dan Malaysia," ungkap Menteri Perindustrian, Airlangga Hartarto pada acara workshop Industrial Revolution 4.0 di Jakarta (2/5/2017).

Berdasarkan Laporan Daya Saing Global edisi 2016-2017 yang diterbitkan oleh World Economic Forum menyebutkan bahwa Indonesia barada pada urutan ke-41 negara yang paling kompetitif di dunia dari 138 negara.

"Peringkat daya saing di Indonesia rata-rata 46,09 dari tahun 2007 sampai 2017, mencapai titik tertinggi sepanjang masa di 55,00 pada tahun 2009 dan rekor terendah 34,00 pada tahun 2015," terang Airlangga.

Menurut Airlangga, Indonesia masih memiliki banyak ruang untuk melakukan perbaikan terutama dari sisi industri manufaktur supaya tren ke depan bisa meningkat nilai tambahnya.