RCEP Ditandatangani, Investasi di Indonesia Berpotensi Meningkat Hingga 22 Persen

Oleh : Hariyanto | Kamis, 19 November 2020 - 11:17 WIB

INDUSTRY.co.id - Jakarta - Regional Comprehensive Economic Partnership (RCEP) telah ditandatangani oleh lima belas negara, Minggu (15/11/2020) lalu. Kelimabelas negara tersebut terdiri dari 10 negara ASEAN dan 5 mitra ASEAN yaitu Tiongkok, Jepang, Korea Selatan, Australia, dan Selandia Baru.

“Kelima belas negara penandatangan perjanjian RCEP ini secara kumulatif mewakili 29,6% penduduk dunia,  30,2% GDP (gross domestic product) dunia, 27, 4 persen perdagangan dunia, dan 29,8% FDI (foreign direct investment) dunia,” ujar Menteri Perdagangan Agus Suparmanto usai penandatanganan.

Informasi yang diperoleh INDUSTRY.co.id, Kamis (19/11/2020) menyebutkan bahwa setelah diratifikasi, RCEP berpotensi meningkatkan ekspor Indonesia ke negara-negara peserta sebesar 8-11%. Investasi ke Indonesia juga berpotensi meningkat 18-22%.

“Melalui RCEP ini, Indonesia juga dapat menikmati spillover effect dari FTA (Free Trade Agreement) yang dimiliki negara anggota RCEP dengan negara-negara non-anggota. Perluasan peran Indonesia melalui global supply chain dari spillover effect ini berpotensi meningkatkan ekspor Indonesia ke dunia sebesar 7,2%,” ungkapnya.

Agus mengatakan, data ekspor Indonesia ke 14 negara RCEP selama 5 tahun terakhir, menunjukkan tren positif sebesar 7,35%. “Pada tahun 2019, total ekspor nonmigas ke kawasan RCEP mewakili 56,51% total ekspor Indonesia ke dunia, yakni senilai USD84,4 miliar. Sementara dari sudut impor, RCEP mewakili 65,79% total impor Indonesia dari dunia, yakni senilai USD102 miliar,” terangnya.

Agus menekankan, manfaat RCEP bagi Indonesia dapat terwujud jika Indonesia melakukan perubahan mendasar, dengan menjadikan program penguatan daya saing sebagai agenda tetap di semua sektor perekonomian, baik software maupun hardware, sektor barang maupun jasa, pengusaha besar maupun UMKM, sektor pemerintah maupun swasta.

“Tak ada cara lain untuk memetik manfaat RCEP secara maksimal selain meningkatkan daya saing, karena itulah yang dilakukan negara-negara pesaing kita secara terus menerus, baik ia negara anggota RCEP maupun bukan anggota,” tandasnya.

Lebih lanjut, Agus mengungkapkan, RCEP merupakan gagasan yang secara berani yang dicetuskan Indonesia untuk mempertahankan sentralitas ASEAN memasuki rantai pasok global secara lebih dalam.