Kawal Kegiatan Hulu Migas, SKK Migas Canangkan 4 Strategi Ini

Oleh : Hariyanto | Senin, 26 Oktober 2020 - 10:42 WIB

INDUSTRY.co.id - Jakarta - Untuk mengawal keberlangsungan kegiatan usaha hulu migas, Satuan Kerja Khusus Pelaksana Kegiatan Usaha Hulu Minyak dan Gas Bumi (SKK Migas) mencanangkan 4 (empat) strategi untuk mendukung long term plan (LTP), yaitu Improving Existing Asset Value, Resource to Production (R to P), Enhanced Oil Recovery (EOR), dan eksplorasi.

Hingga September 2020, telah berhasil diselesaikan survei seismik 2D di open area sepanjang 25.150 kilometer (KM) dan di wilayah kerja aktif sepanjang 1.779 KM sehingga total saat ini mencapai 26.929 KM.

“Kita menunggu pemrosesan data hasil eksplorasi hingga hasil evaluasi bawah permukaan, apakah terdapat area terbuka yang layak ditindaklanjuti dengan melakukan pengeboran eksplorasi guna mencari sumber-sumber migas baru dalam dua hingga tiga tahun kedepan,” kata Kepala Satuan Kerja Khusus Pelaksana Kegiatan Usaha Hulu Minyak dan Gas Bumi (SKK Migas), Dwi Soetjipto dalam keteranganya yang dikutip, Senin (26/10/2020)..

Selain itu, lanjut Dwi,  sepanjang 2020 telah dilakukan 11 pemboran sumur eksplorasi dengan sukses rasio mencapai 55%. Juga dilaksanakan pemboran sumur dengan target big fish-giant sebanyak 6 sumur wildcat dengan 2 sumur mengkonfirmasi penemuan.

Dwi menambahkan pihaknya tetap memprioritaskan kegiatan-kegiatan untuk menemukan cadangan migas baru. Hal ini sejalan untuk mencapai visi produksi minyak 1 juta BOPD dan 12.000 MMSCFD gas di tahun 2030.

“Kami tidak ingin merasa puas dengan capaian saat ini, untuk itulah kami memasang visi jangka panjang yang implementasi strateginya dilaksanakan sejak awal tahun ini. Meskipun dampak pandemi COVID-19 dan harga minyak yang rendah telah mengkoreksi pencapaian LTP sebesar 2,7% dan diharapkan tahun 2022/2023 sudah sesuai rencana awal kembali”, ucap Dwi.

SKK Migas juga berhasil mempercepat proses Plan Of Development (POD). Kegiatan ini merupakan upaya untuk mempertahankan cadangan migas secara berkelanjutan dengan target Reserve Replacement Ratio (RRR) mencapai 100 persen setiap tahunnya.

Hingga September 2020 RRR telah mencapai 69,6% dari penyelesaian 15 POD dengan penambahan cadangan sebesar 514 juta barel minyak ekivalen (MMBOE).

Terkait dengan penyelesaian proyek migas, SKK Migas telah menyelesaikan 9 proyek dari 14 proyek yang akan onstream tahun ini. Dari kesembilan proyek tersebut, diperoleh tambahan produksi sebesar 3.182 BOPD dan 296 MMSCFD.

Melihat hal-hal tersebut Dwi optimis capaian target 1 juta BOPD tahun 2030 kemungkinan tidak banyak berubah, jika pandemi Covid-19 dapat dikendalikan mulai tahun 2021.