Sri Mulyani Sebut Tren Perekonomian Nasional Mulai Membaik

Oleh : Hariyanto | Selasa, 20 Oktober 2020 - 11:56 WIB

INDUSTRY.co.id - Jakarta - Menteri Keuangan (Menkeu) Sri Mulyani Indrawati  mengatakan, perekonomian nasional mulai menunjukkan tren membaik meski masih tertahan. Hal tersebut diungkapkan Sri Mulyani dalam Konferensi Pers APBN Kinerja dan Fakta (APBN KiTa) Edisi Oktober 2020 melalui video conference, Senin (19/10/2020).

Dia mengatakan, pemerintah terus berupaya mendorong perbaikan ekonomi menggunakan seluruh instrumen APBN dan mengevaluasi kebijakan fiskal untuk meminimalkan dampak ekonomi karena pandemi, baik bagi industri, maupun kelompok masyarakat paling terimbas.

“Kita lihat APBN Kita hingga pada bulan September ini dan juga bagaimana program pemulihan ekonomi yang sudah dijalankan. Pendapatan negara kita masih sesuai dengan apa yang kita proyeksikan memang mengalami tekanan karena memang semua bisnis dan pembayar pajak mengalami tekanan. Pendapatan negara kita mengalami kontraksi 13,7 atau mencapai Rp1.159 triliun yaitu 68,2% dari target Perpres 72,” jelas Menkeu.

Menkeu mengklaim, pemerintah berhasil mengakselerasikan belanjanya secara luar biasa pada kuartal ketiga ini yang diharapkan akan menjadi pendorong atau menciptakan siklus yang positif atau mendekati positif pada kuartal ketiga dan keempat, sehingga sampai dengan September, belanja negara mencapai  Rp1.841,1 triliun atau pertumbuhannya mencapai 15,5%.

“Kalau kita lihat break downnya, belanja pemerintah pusat bahkan mengalami pertumbuhan mencapai di atas 21% yaitu 21,2% dan belanja di daerah dari sisi transfer juga sudah mulai menunjukkan positif 5,8. Keseimbangan primer kita mencapai negatif 447,3 dan untuk defisit keseluruhan mencapai Rp682,1 triliun atau defisit hingga September sebesar 4,16% terhadap PDB. Ini masih sejalan dengan target defisit yang ada di dalam Perpres 72,” ungkapnya.

Menkeu juga mengingatkan bahwa defisit di berbagai negara lain bahkan mencapai di atas belasan dan 20%. "Sehingga jika Indonesia defisit di 4,16 % dengan pertumbuhan ekonominya diperkirakan kontraksi di kuartal ke-3 nya adalah sekitar antara -2 hingga -0,6, pertumbuhan Indonesia jauh lebih baik dibandingkan negara lain," ungkapnya.