1.000 Personel Brimob Bertugas Pengamanan komplek MPR/DPR Senayan

Oleh : Herry Barus | Selasa, 13 Oktober 2020 - 06:45 WIB

INDUSTRY.co.id - Jakarta- Ketua MPR RI Bambang Soesatyo(Bamsoet)  bersama Gerakan Keadilan Bangun Solidaritas (GERAK BS) dan Relawan 4 Pilar menyalurkan bantuan makanan untuk seribu lebih personil Brimob yang bertugas mengamankan komplek MPR/DPR/DPD RI. Walaupun para personil kepolisian tersebut menjalankan tugasnya tanpa pamrih, namun mereka juga bagian dari saudara sebangsa. Bagian dari keluarga besar rakyat Indonesia yang patut diperhatikan, didukung dan diapresiasi keberadaannya.

"Mereka datang dari berbagai penjuru wilayah tanah air. Meninggalkan istri, anak, dan anggota keluarga lainnya. Jauh dari keluarga demi menjalankan tugas, dengan resiko dicaci maki hingga memasang badan mengamankan lingkungan parlemen dari para pengunjuk rasa terkait RUU Cipta Kerja agar tidak menjadi kerusuhan. Sedikit bantuan ini tak ada artinya dibandingkan dengan pengorbanan yang mereka berikan," ujar Bamsoet saat mendatangi ratusan tenda komando dan menyalurkan bantuan makanan kepada personel Brimob di komplek MPR/DPR/DPD RI, di Jakarta, Senin (12/10/20).

Ketua DPR RI ke-20 ini menjelaskan, demonstrasi merupakan hak warga negara yang dijamin konstitusi. Namun demikian, dalam menjalankan haknya tersebut, setiap warga juga harus mengantisipasi masuknya penyusup yang memanfaatkan demonstrasi untuk kerusuhan. Jangan sampai niat baik memperjuangkan aspirasi justru hilang karena ulah segelintir perusuh.

"Banyaknya personil kepolisian yang berjaga di komplek Parlemen maupun di berbagai pos strategis lainnya, tak lain untuk memastikan agar demonstrasi tak berubah menjadi kerusuhan. Kita tentu tak menginginkan pengrusakan apalagi pembakaran berbagai fasilitas publik. Seperti yang terjadi pada demonstrasi sebelumnya, Halte Transjakarta terbaik di Bundaran HI dibakar bersama 46 halte Transjakarta lainnya. Kerugian uang rakyat ditaksir mencapai Rp 65 miliar. Kejadian ini tentu bertentangan dengan semangat juang demonstrasi," jelas Bamsoet.

Kepala Badan Bela Negara FKPPI ini meminta personil kepolisian yang bertugas mengamankan demonstrasi, bisa tetap tenang menghadapi para demonstran. Tak jarang ditemui, para demonstran dan petugas kepolisian justru berbagi makanan, minuman, bahkan bersenda gurau bersama. 

"Petugas kepolisian dan para demonstran justru harus bekerjasama menangkap berbagai provokator kerusuhan yang notabene merusak semangat juang demonstrasi. Baik petugas kepolisian dan demonstran adalah saudara sebangsa, yang menjalankan perannya sesuai konstitusi. Sementara para provokator perusuh, mereka adalah pengkhianat konstitusi yang tak boleh dibiarkan berkeliaran membakar kebencian dan permusuhan," pungkas Bamsoet.

SemenaraituKapolda Metro Jaya Irjen Pol Nana Sudjana mengatakan, sebanyak 32 personel Polri dan TNI terluka saat mengamankan demonstrasi menolak Undang-Undang (UU) Omnibus Law Cipta Kerja, Kamis (8/10/2020). Korban luka terdiri dari 29 personel Polri dan 3 personel TNI.

"Ada 9 orang di antaranya masih dirawat di rumah sakit. 6 (anggota Polri) dirawat dan 3 anggota TNI yang dirawat inap juga ada korban masyarakat," ujar Nana di Polda Metro Jaya, Senin (12/10/2020).

Saat ditanya sejauh mana perkembangan para korban tersebut dirawat, Nana tidak menjelaskan detailnya.

Demonstrasi menolak UU Cipta Kerja berujung kericuhan. Selain di Jakarta, demonstrasi juga digelar di berbagai daerah.