Karateka Recky Samudara yang Prajurit Marinir dengan Sejumlah Prestasi

Oleh : Herry Barus | Sabtu, 10 Oktober 2020 - 17:30 WIB

INDUSTRY.co.id - Jakarta- Cabe atau yang dikenal nama lain lombok merupakan salah satu sayuran yang sangat disukai oleh orang Indonesia. Kecil tapi pedas, kecil tapi bisa membuat orang mandi keringat jika memakannya. Pedes membuat mata bisa “melek” jika disantap. Ada jenis masakan yang bahan utamanya dari barang yang satu ini yaitu  sambal.  Salah satu makanan khas Indonesia menjadi  andalan tatkala orang Indonesia makan, tak lengkap jika di meja makan tidak ada sambal. 

Ada satu istilah yang sering diungkapkan untuk menggambarkan sesuatu yang diluar dugaan dimana jika hal itu dipandang “sepele” namun dibalik itu menyimpan sesuatu yang menggetarkan muncul dari “cabe”. Istilah itu adalah “Kecil-Kecil Cabe Rawit”.. Istilah ini untuk menggambarkan seseorang walau kecil tapi mempunyai sesuatu yang lebih.

Seperti halnya, prajurit Mairnir yang berdinas di Kompi Jaguar Batalyon Infantri 6 Marinir yang berada di Ksatrian Marinir Hartono Bhumi Marinir Cilandak Jakarta Selatan. Bagi yang belum mengenalnya jika bertemu dengannya  dan yang bersangkutan tidak memakai seragam TNI tentunya akan biasa-biasa saja. Pria asal Leuwiliang Bogor ini posturnya tinggi dan ramping, berkulit hitam manis dan murah senyum. Tutur sapanya pun lembut khas “kulonan” dan sangat santun.

“Ayah saya mengajarkan kepada saya sedari kecil , jangan pernah kita sombong tetaplah selalu sopan santun dan rendah hati kepada orang lain walaupun ada sesuatu yang lebih dalam dirimu,” ujarnya menceritakan pesan ayahnya yang juga merupakan pelatih dan gurunya.

Dikatakan “guru”  karena memang ayahnya yang bernama Bapak Toni  Tadarrus adalah seorang Guru di SMA Negeri 1  Leuwiliang di Bogor. Sedangkan disebut “pelatih” pasalnya sejak Kelas 3 SD usia 10  tahun ayahnya melatih kemampuan Recky untuk menjadi seorang petarung sejati. Sehingga didikan dan latihan yang diberikan oleh sang ayah dan ibunya Ny. Nur Sobariah yang juga seorang Karateka  mampu membawanya dapat meraih cita-cita dan mengumpulkan segudang prestasi.

Usianya kini baru 24 tahun namun Serda Marinir  Recky Samudra  adalah seorang Karateka pemegang Sabuk Hitam DAN III. “Saya berada di INKAI. Karena ayah saya aktif di sini dan ayah saya adalah Karateka juga,  ayah  pemegang DAN IV. Ayah saya dulu atlet nasional. Terinspirasi dari sinilah saya meneruskan jejak ayah. Ayah  melatih saya dengan keras dan disiplin. Beliau tidak membeda-bedakan dalam melatih, Waktu sekolah,  saya sekolah, untuk latihan di luar jam sekolah, ayah melatih di lapangan sekolah yang dekat dekat dengan rumah kami, yaitu SMP Pelita, ayah sering melatih kami di malam hari, setelah ayah pulang mengajar, Saya diikutkan kejuaraan pada umur 10 tahun. Kata ayah bukan untuk mencari juara tapi untuk melatih mental bertarung, namun  saya berhasil jadi Juara 3 pada Kata Beregu, seingat saya itu kejuaraan setingkat kabupaten,  ” tutur pria yang terlahir kembar ini. “Saudara kembar saya Ricky Samudra  juga seorang anggota TNI AL. Kini dia berdinas di Pangkalan Utama TNI Angkatan Laut III Jakarta, saya masuk tentara pada tahun yang sama tahun 2018, ” jelas prajurit kelahiran 21 Desember 1996 ini.

Untuk menjadi anggota TNI Serda Marinir Recky Samudra  ternyata penuh perjuangan. Dia pernah gagal mengikuti tes.”Saya pernah gagal tes pada tahun 2017. Pada tahun itu saya coba mendaftar di TNI AD tapi rejeki belum ada untuk saya. Kemudian saya kuliah di Uninersitas Pendidikan Indonesia. Pada tahun 2018 saya coba lagi mengikuti tes. Namun kalai ini saya nyoba  di TNI AL. Alhamdulillah saya lulus tes Pendidikan Pertama Bintara Angkatan 38  Gelombang 1 dan mengikuti pendidikan. Saya mendapat Korps Marinir. Selesai pendidikan mendapat penugasan di Batalyon Infantri 6 Marinir sebagai Komandan Regu.”

Ketika ditanya cara membagi waktu antara dinas dan latihan , salah satu Komandan Regu Kompi Jaguar ini mejelaskan , “Saya tetap mengutamakan tugas sebagai Dan Ru, setelah sholat shubuh , setiap pagi melakukan lari pagi. Apel pagi seperti biasa.Kemudian melaksanakan rutin kegiatan batalyon jika tidak ada jadwal latihan. Komandan Pleton, Komandan Kompi dan Komandan Batalyon memberikan dukungan penuh kepada saya untuk mengembangkan kemampuan saya. Saya berlatih dengan teman-teman yang lain sudah terjadwal waktunya. Jika ada training centre atau latihan pemusatan, saya diberikan ijin khusus untuk itu dalam rangka menghadapi kejuaraan. Dan saya serius dalam berlatih , saya tidak menyia-nyiakan amanah dan kepercayaan yang diberikan kepada saya,  saya harus menjadi juara itu tekat saya dalam berlatih. ”

Berikut beberapa catatan prestasi Serda Marinir Recky Samudra Komandan Regu 1 Pleton 3 Kompi Jaguar Yonif 6 Marinir.

1. Juara 3 Kumite -60 Kg Putra Piala Panglima TNI Tahun 2016

2. Juara 2 Kumite -68 Kg Under 21 Kejurnas Forki Sunan Kalijaga Cup Tahun 2016

3. Juara 3 Kumite Beregu Kejurnas INKAI Tahun 2017

4. Juara 2 Kumite -60kg Kejurnas INKAI 2017

5. Juara 3 Kumite -60kg Kejurnas FORKI Piala Danjen Kopassus 2017

6. Juara 3 Kumite Beregu Putra Senior INTERNASIONAL KARATE SHOTO CHAMPIONSHIP Tahun 2016

7. Juara 3 Kumite Perorangan Putra Senior -60 kg Kejurnas INKAI Tahun 2018

8. Juara 3 Kumite Beregu Putra Senior Kejurnas INKAI Tahun 2018

9. Juara 1 Kumite Perorangan Putra -60 Kg Piala Kemenpora Tahun 2019

10. Juara 3 Kumite Beregu Putra POMNAS Tahun 2019

11. Juara 3 Kumite -60 Kg Piala Gubernur DKI Tahun 2019

12. Juara 1 Kumite -55 Kg Piala Danpasmar 1 Tahun 2020

13. Juara Best Of The Best Kumite Piala Danpasmar 1 Tahun 2020

14. Juara 1 Kumite -55 Kg Piala Dankormar Tahun 2020

15. Juara 1 kumite Beregu Piala Dankormar Tahun 2020

Pria yang mempunyai semboyan hidup “Seberat Apapun Rintangan , Kita Harus Mampu Mengatasi dan Jangan Pernah Lari dari Masalah” ini menyatakan cita-citanya untuk bisa mengukir prestasi di tingkat internasional. “Ini target saya, saya harus mempunyai prestasi yang level internasional. Saya akan terus berlatih berlatih dan berlatih.”

Sementara itu, Komandan Batalyon Infantri 6 Marinir Letkol Marinir Dwi Hartono menyampaikan, “Saya mendukung kegiatan positif yang dilakukan oleh para prajurit. Saya beri kesempatan mereka untuk mengembangkan potensi yang mereka miliki. Mereka saya dewasakan untuk mengatur antara dinas dan latihan sesuai yanus masing-masing. Latihan jalan , dinas jangan diabaikan . Saya selaku komandan bangga jika mereka bisa mengukir prestasi. Olah raga dan bela diri adalah kegiatan yang sangat mendukung profesioanlisme prajurit baik secara fisik maupun mental.”