PT Pegadaian Dukung Batik Pacitan dan Ayaman Karya

Oleh : Herry Barus | Selasa, 22 September 2020 - 10:26 WIB

INDUSTRY.co.id - Jakarta- Selama ini Pegadaian memang dekat dengan seluruh lapisan masyarakat serta sektor usaha kecil dan menengah (UKM). Dalam kapasitas sebagai lembaga keuangan yang bertujuan mencegah praktek rentenir dan pinjaman yang tidak wajar, meningkatkan kesejahteraan rakyat, serta berperan dalam mendukung program pembangunan ekonomi nasional, perusahaan BUMN ini menjadi andalan perekonomian masyarakat.

Selain mencari keuntungan (profit). PT Pegadaian (Persero) berkeinginan kuat agar keberadaannya membawa manfaat yang sebesar-besarnya bagi masyarakat (people) dan lingkungan di sekitar perusahaan beroperasi (planet) sesuai dengan prinsip triple bottom line. Dalam perannya sebagai perusahaan negara serta sebagai korporasi yang bertanggung jawab, Pegadaian berkomitmen untuk melaksanakan kegiatan pengembangan masyarakat (community development) selaras dengan pencapaian tujuan pembangunan berkelanjutan (Sustainable Development Goals/SDGs).

Kegiatan pengembangan masyarakat dilakukan Pegadaian melalui berbagai kegiatan dalam wadah program Tanggung Jawab Sosial Perusahaan atau Corporate Social Responsibility. Dalam menentukan kegiatan, Pegadaian senantiasa melibatkan masyarakat sehingga program yang lahir benar-benar sesuai dengan kebutuhan masyarakat setempat. Dengan demikian, kegiatan-kegiatan yang dihadirkan memiliki kontribusi positif terhadap perkembangan dan perbaikan ekonomi.

Terinspirasi dari keberadaan Pegadaian sebagai solusi bagi seluruh lapisan masyarakat yang berlandaskan nilai-nilai kolaborasi, transparansi, dan kepercayaan itu, perancang busana ternama, Samuel Wattimena mengkreasikan motif dan desain yang sesuai dengan karakter lembaga keuangan tersebut.

Desainer yang identik dengan busana etnik Indonesia itu dilibatkan Dewan Kerajinan Nasional (Dekranas) membuat customized design khas Pegadaian untuk diaplikasikan pada tas-tas belanja ramah lingkungan dan masker wajah pelindung kesehatan selama menjalani kebiasaan hidup baru di tengah pandemi Covid-19.

Walhasil dengan mengkolaborasikan batik Pacitan sebagai dasar motif dan produk anyaman karya UKM, Du Anyam asal Flores, NTT, Sammy, panggilan akrabnya, menciptakan kombinasi tas belanja kekinian. Kain batik pacitan bermotif pace dengan warna alam yang dililit pada pegangan tas anyaman yang berasal dari tumbuhan purun tikus itu sangat modis saat dibawa berpergian.

Keterlibatan UKM Du Anyam ini memang sejalan dengan ide Dekranas yang ingin membantu sektor UKM di bidang kerajinan yang terguncang karena pandemi Covid-19. Dengan menunjuk UKM untuk memproduksi hasil rancangan desainer-desainer Indonesia, maka ini akan menjadi langkah strategis, cepat, dan kongkrit agar bisnis di sektor usaha kecil dan menengah kembali bangkit.

"Jika diamati, desain-desain yang diambil dari kekayaan budaya Indonesia memiliki pesan memngenai gotong royong, kolaborasi, keterbukaan, dan kepercayaan. Salah satu contohnya desain dan produk hasil rancangan Samuel Wattimena untuk Pegadaian. Ini bukti bahwa budaya bisa menjadi inspirasi untuk menyemangati kita semua untuk bisa menjalani hidup dengan kenormalan baru dan bersama mengatasi pandemi Covid-19," jelas Elizabeth Thohir, Ketua Bidang Pendanaan Dekranas.

Du Anyam sendiri merupakan UKM yang beranggotakan perempuan-perempuan berbakat di Flores, Nusa Tenggara Timur. Dengan produk yang sudah mampu bersaing secara global, UKM ini punya tujuan memberdayakan wanita (NTT), mempromosikan budaya Indonesia, dan meningkatkan kualitas kesehatan wanita khususnya di daerah yang masih tertinggal.

Selain dengan Pegadaian, Dekranas juga mengkolaborasikan sejumlah desainer ternama dengan perusahaan BUMN lainnya, seperti Pertamina, PT Telkom, Bank BNI, dan Bank Mandiri untuk misi membantu sektor UKM bangkit di tengah pandemi Covid-19.