Pelebaran Defisit Jadi Strategi Sri Mulyani, Ini yang Dilakukan dengan Spanyol, China dan Jepang

Oleh : Candra Mata | Minggu, 20 September 2020 - 14:35 WIB

INDUSTRY.co.id - Jakarta - Menteri Keuangan (Menkeu) Sri Mulyani Indrawati mengatakan strategi pelebaran defisit telah dilakukan oleh Pemerintah akibat dampak tekanan pandemi Covid-19.

Strategi tersebut menurut Sri Mulyani sesungguhnya tak berbeda jauh dengan tiga negara anggota Asian Development Bank (ADB) seperti Spanyol, Cina dan Jepang.

Dimana, Spanyol membuat program pemulihan dan ketahanan ekonomi nasional dan mendorong perbankan untuk mendukung keberlangsungan fiskal negara. 

Sedangkan strategi Cina ialah menekan rasio defisit, memperluas produk investasi pemerintah serta memberikan fasilitas perpajakan dan pemberian insentif keuangan.

Sementara Jepang memberikan pembiayaan untuk Usaha Kecil Menengah serta meluncurkan program-program katalisator aktivitas ekonomi.

"Keseluruhan strategi itu juga kurang lebih dilakukan oleh Indonesia dengan adaptasi atau penyesuaian seperti program Penanganan Covid-19 dan Pemulihan Ekonomi Nasional. Namun, tidak seperti Cina, Indonesia kali ini melebarkan defisitnya melebihi 3%," ujar Sri Mulyani dalam acara “Governors’ Seminar: Developing Asia Beyond the Pandemic” yang merupakan rangkaian dari Pertemuan Tahunan ADB yang ke-53, secara virtual beberapa waktu lalu.

Menurutnya, yang terpenting dari perubahan defisit anggaran ini adalah untuk membiayai program kesehatan agar pemerintah dapat melakukan pelacakan, pengujian, dan perawatan dalam upaya penanganan Covid-19, serta untuk menyediakan jaring pengaman sosial bagi masyarakat. 

"Pelebaran defisit ini baru pertama kali dilakukan sejak krisis tahun 1998," ungkapnya.

Selain itu, Sri Mulyani berharap ADB sebagai mitra, dapat menyediakan pembiayaan untuk Indonesia dan negara-negara anggota lainnya.

"Selain program kesehatan, dukungan juga dibutuhkan dunia usaha, pariwisata dan pembiayan sektor finansial," tandasnya.