Benarkah Buzzer dan Influencer Jadi Solusi? Kornas Jokowi: Enggak, Malah Bikin Gaduh!

Oleh : Candra Mata | Sabtu, 05 September 2020 - 14:40 WIB

INDUSTRY.co.id - Jakarta – Kontroversi peran Buzzer dan Influenzer yang jasanya digunakan oleh pemerintah mendapat sorotan dari Relawan Jokowi (Relawan Darat). Pasalnya menurut Sekjen Kornas-Jokowi Akhrom Saleh, masalah dimasyarakat atau akar rumput sekarang ini tidak dapat diselesaikan hanya menggunakan pola-pola pendekatan komunikasi Buzzer dan Influenzer.

“Jadi pertanyaan, apakah Buzzer dan Influencer bisa mengetahui apa yang menjadi masalah di masyarakat atau akar rumput?,” ujar Akhrom dalan keterangannya, Sabtu (5/9/2020).

Menurutnya, salah satu masalah di akar rumput saat ini adalah terkait persoalan daya beli masyarakat yang menurun signifikan akibat dampak Covid-19. 

“Apakah hal itu bisa diatasi dengan cara-cara komunikasi buzzer dan influencer, kan nggak. Malah tambah bikin gaduh,” tegas Akhrom. 

Sebab, lanjutnya, miss-informasi kerap terjadi terkait kondisi riil diakar rumput, bahkan nyaris tidak nyambung dengan kebijakan yang dibuat.

"Sampai ada pejabat yang bilang terjadi kesalahan dalam menghitung APBN uuntuk pemulihan Ekonomi dari 35 Triliun menjadi hanya 3 Triliun, ini kan sangat fatal,"ujarnya.

Selain itu Akhrom menilai, dewasa ini para pembantu presiden tidak mempunyai kecakapan dan kepekaan (sense) terhadap apa yang menjadi problem atau kesulitan masyarakat.

"Birokrasi terlalu kaku, menteri dan wamennya tidak punya empati terhadap kesulitan di masyarakat bawah," imbuhnya.

“Mereka semua hanya mengandalkan konsultan, ditambah lagi kelakuan birokrasi yang makin memperburuk situasi. Menteri dan wakil nya nyaris sibuk mem-branding diri, sama sekali tdk mempunyai empati terhadap kesulitan diakar rumput” jelas Ahkrom.

Untuk itu, Ia berharap, persoalan yang ada dimasyarakat dapat dicarikan solusi melalui pendekatan secara langsung. Bukan melalui kampanye ala buzzer dan influencer langit.

“Saya kira peran relawan darat harus dioptimalkan. Apalagi kalau saya tidak salah ada 2700 organisasi relawan-Jokowi yang teregister. Ya untuk sebuah organisasi relawan bukan angka yang sedikit. Jadikan mereka bagian dari solusi, jangan hanya terkesan dipakai sekedar vote getter kala pilpres pilkada saja,” ungkapnya.

“Dan jangan lupa hampir semua organ relawan memiliki divisi udara, beberapa bahkan punya media online sendiri. kalau itu dioptimalkan pemerintah bisa dapat manfaat ganda, dan problem di akar rumput bisa terjawab,” tutup Akhrom yang organisasinya tergabung di Komite Penggerak Nawacita (KPN) ini.