Erick Tohir Sebut Pabrik Tak Patuh Protokol Kesehatan Bisa Saja Ditutup

Oleh : Hariyanto | Jumat, 04 September 2020 - 10:27 WIB

INDUSTRY.co.id - Jakarta - Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN) Erick Thohir  yang sekaligus menjadi Ketua Pelaksana Harian Komite Penanganan COVID-19 mengatakan, pabrik yang tidak mematuhi protokol kesehatan untuk mencegah penularan COVID-19 bisa saja akan ditutup.

Erick menjelaskan, untuk meminimalkan penyebaran COVID-19, perusahaan bisa melakukan pembagian shift kerja menjadi dua agar tidak terjadi kepadatan didalam pabrik.

"Kalau pemilik pabrik tidak sayang dengan karyawannya yang mestinya tadi shift-nya bisa dibagi dua tetap jadi satu, hanya mengejar income. Nah ini saya rasa konsekuensinya juga harus dipertimbangkan, bukan nggak mungkin ya pabriknya ditutup," kata dia dalam konferensi pers melalui Zoom, Kamis (3/9/2020).

Menurut Erick, pemilik pabrik juga harus ikut andil dalam menekan penyebaran virus Corona. Pasalnya, dalam pencegahan penyebaran virus corona ini, pemerintah tidak mungkin berjuang sendiri.

"Nah jadi kembali ke pabrik ya, sama, pemilik pabrik juga harus membantu pendisiplinan ini, tidak bisa semua tergantung ke pemerintah. Pemerintah sudah memberi fasilitas yang luar biasa, apa? tadi bantuan subsidi gaji, kedua bagaimana pemerintah memberikan terus tes PCR, pemerintah berkampanye untuk pakai masker, cuci tangan, jaga jarak," ujarnya.

Meskipun begitu, Erick mengatakan,  bukan berarti pemerintah lepas tangan. Pemerintah juga mengupayakan banyak hal. "Tetapi apakah kita sekedar hanya meminta pertolongan daripada pemilik pabrik? tidak. Nah karena itu kita terus berupaya mencari solusi-solusi," tambahnya.