Usaha Jasa Pengamanan Menjerit, Security Banyak Dirumahkan

Oleh : Wiyanto | Jumat, 28 Agustus 2020 - 16:41 WIB

INDUSTRY.co.id-Jakarta-Sektor Pariwisata, hotel, garmen dan ritel biasanya membutuhkan jasa pengamanan dikenal Satpam atau Security. Sejak Covid-19 melanda Maret hingga saat ini, sektor tersebut goyang dan berdampak pada kebutuhan jasa Sekurity.

Agoes Dermawan Ketua BPP Asosiasi Badan Usaha Jasa Pengamanan Indonesia (Abujabi) menjelaskan tidak sedikit anggota Security di anggota Abujabi yang di rumahkan.

"Pelaku usaha dengan covid, yang terpukul banyak. Kontrak putus dan pengurangan tenaga kerja. Terutama sekrot parisiwisata, hotel, garmen, ritel terpukul. Biasanya yang dijaga 100 orang sejak covid hanya berfungsi 30 orang yang 70 orang dirumahkan dana tidak digaji karena perusahaan tidak beroperasi. Ini yang dihadapi era covid oleh Badan Usaha jasa Pengamanan (BUJP). Ini pukulan berat. Kita melaksanakan prokol kesehatan," kata dia di Jakarta, Jumat (28/8/2020).

Ia mengungkapkan tagihan yang diajukan ke klien, mundur akibat tekanan covid-19. Di tambah, perjuangan melawan covid, kebutuhan alat protokol kesehatan haru disediakan oleh pihaknya.

"Banyak tagihan yang tidak dibayarkan karena kondisi perusahaan berat. Karena itu pengawasan dan bentuk paloporan harus meningkatkan teknologi dengan system informasni manajemen. Jadi biaya internet juga meningkat. Biaya SIO digratiskan dulu, barangkali ini bisa menjadi masukan ke pimpinan. Polisi ini institusi yang di dengar oleh lembaga lain," katanya.

"Satpam berada di depan, jika ABUJAPI dan Polri untuk memberikan relaksasi jasa pengamanan pada BPJS, pajak, karena yang lain mendapatkan relaksasi," katanya.