Duh Gimana Ini? Penumpang di Bandara-Bandara Kembali Membludak

Oleh : kormen barus | Rabu, 19 Agustus 2020 - 09:08 WIB

INDUSTRY.co.id, Jakarta-Bandara Soekarno-Hatta yang selama ini jadi barometer aktivitas penerbangan di Indonesia, kembali dipadati penumpang. Pada Jumat 14 Agustus lalu, terjadi rekor pergerakan penumpang dan pergerakan pesawat. Penumpang yang padat terjadi pada bandara-bandara yang dikelola PT AP I dan AP II terjadi 'ledakan' penumpang di tengah pandemi covid-19 yang masih terjadi.

Fenomena 'ledakan' penumpang di bandara mengindikasikan adanya geliat ekonomi dari aktivitas manusia di tengah pandemi. Hal ini diakui oleh Pemerhati Transportasi Djoko Setijowarno. Ia mengatakan bahkan ini mengindikasikan kepercayaan terhadap aktivitas terbang oleh masyarakat mulai pulih. "Mulai pulih dan masih ada anggaran dari pemerintah," katanya, melansir  CNBC Indonesia, Rabu (19/8).

Yang dimaksud anggaran pemerintah, karena kegiatan pemerintahan sudah ada yang dilakukan di luar kota. Seperti kegiatan rapat kementerian dan lembaga.

"Mobilitas antar pulau bergerak. Perjalanan tugas dan bisnis mulai geliat. Meski belum semua penerbangan terlayani. Suatu pertanda ekonomi mulai gerak," tambahnya.

Ia mengingatkan penyelenggara penerbangan termasuk bandara hingga maskapai penerbangan, juga para penumpang harus tetap disiplin dengan protokol kesehatan. Apalagi, kementerian perhubungan (Kemenhub) sudah memberikan kelonggaran maksimal kapasitas penumpang sudah bisa ditambah dari maksimal 50% menjadi 70%.

"Tapi jangan abaikan protokol kesehatan. Penerbangan yang higienis yang harus diterapkan," kata Djoko.

Sejumlah bandara di Indonesia mulai ramai dipadati penumpang. Salah satu tren peningkatan terjadi di Bandara Soekarno-Hatta (Soetta) Tangerang, setelah sebelumnya ikut sepi akibat terdampak pandemi Covid-19.

Puncak kesibukan sejak masa pandemi Covid-19, setidaknya terjadi pada Jumat, 14 Agustus 2020. Pergerakan pesawat di hari tersebut mencapai 524 penerbangan atau 43,6% dari kapasitas yang ada yakni 1.200 penerbangan/hari. Tak hanya traffic terbang yang melonjak, jumlah penumpang juga mencapai titik puncak yaitu mencapai 45.745 penumpang dalam sehari.

Presiden Direktur PT Angkasa Pura II (Persero) Muhammad Awaluddin mengatakan, 500 penerbangan/hari diharapkan menjadi angka psikologis terbaru di Bandara Soekarno-Hatta. Dia menilai, faktor pendorong tingginya jumlah penerbangan pada 14 Agustus salah satunya adalah long weekend.

"Ini menandakan pola perjalanan masyarakat dengan pesawat sudah mulai pulih kembali, di mana pada kondisi normal penerbangan pada periode long weekend memang cukup tinggi," ujar Awaluddin dalam keterangannya, Sabtu (15/8/20).

Ia menilai bahwa adanya peningkatan menjadi indikator terjaganya kepercayaan masyarakat terhadap sektor penerbangan nasional di tengah pandemi.

"Kami berharap tren peningkatan pergerakan pesawat dan jumlah penumpang pesawat di Bandara Soekarno-Hatta ini dapat terjaga. Sebanyak 500 penerbangan/hari diharapkan juga menjadi angka psikologis yang baru di tengah pandemi ini, untuk kemudian angka tersebut secara perlahan dapat kembali meningkat lebih tinggi lagi," jelasnya.

AP II mencatatkan periode 1-5 Agustus 2020 jumlah penumpang pesawat di 19 bandara yang dikelola Angkasa Pura II tercatat mencapai 311.565 penumpang atau melesat 46% dibandingkan dengan 1-5 Juli 2020 yakni 212.961 penumpang. Selain itu, pergerakan pesawat juga meningkat 10% atau dari 3.314 pergerakan menjadi 3.629 pergerakan pada periode tersebut.

Pergerakan orang melalui sejumlah bandara mulai menunjukkan tren meningkat sudah ada tanda-tanda sejak awal Juni 2020. Berdasarkan catatan PT Angkasa Pura I (Persero) sepanjang 1-15 Juni 2020, bandara-bandara di bawah Angkasa Pura I melayani 5.628 pergerakan pesawat dengan 222.040 penumpang dan 12,9 juta kg kargo.

Trafik penumpang pada awal Juni ini melonjak tinggi dibanding trafik pada Mei 2020 yang hanya sebesar 76.841 penumpang, atau naik hampir 3 kali lipat.

"Pada awal hingga pertengahan Juni ini, indikasi peningkatan traffic penumpang sudah terlihat dibandingkan Mei lalu di mana pada Mei diberlakukan pembatasan transportasi," kata Direktur Utama Angkasa Pura I Faik Fahmi medio Juni lalu. (CNBC Indonesia).