Tahun Depan, Jokowi Pasang Target Ekonomi Tumbuh Hingga 5,5 Persen

Oleh : Candra Mata | Jumat, 14 Agustus 2020 - 19:22 WIB

INDUSTRY.co.id - Jakarta, Presiden Joko Widodo (Jokowi) dalam rapat paripurna DPR pada Jumat (14/8) menyampaikan target pertumbuhan ekonomi indonesia dalam Rancangan Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (RAPBN) 2021 berkisar antara 4,5-5,5 persen.

Selain itu, asumsi makro seperti inflasi dikatakannya juga akan tetap terjaga pada tingkat 3 persen untuk mendukung daya beli masyarakat ditahun depan. Target selanjutnya ialah Rupiah akan diperkirakan bergerak di level Rp14.600 per USD.

Masih dalam RAPBN 2021, target defisit anggaran dipatok sebesar 5,5% dari PDB atau sebesar Rp971,2 triliun. 

"Defisit ini lebih rendah dibandingkan defisit anggaran di tahun 2020 sekitar 6,34% dari PDB atau sebesar Rp1.039,2 triliun," ungkap Jokowi.

Dijelaskan lebih lanjut, pertumbuhan ekonomi indonesia diharapkan datang dari peningkatan konsumsi domestik dan investasi.

Adapun terkait dengan suku bunga SBN 10 tahun diperkirakan sekitar 7,29 persen, selanjutnya harga minyak mentah Indonesia (ICP) diperkirakan akan berkisar pada USD45 per barel. 

"Lifting minyak dan gas bumi diperkirakan masing-masing mencapai 705.000 barel dan 1.007.000 barel setara minyak per hari,' ujar Jokowi.

Sementara itu, terkait SDM, Jokowi menyampaikan pentingnya menjaga keberlangsungan kawasan industri yang memberi peluang besar bagi penyerapan tenaga kerja.

Diantaranya termasuk Kawasan Industri Batang serta Subang-Majalengka yang sedang dikembangkan dalam waktu singkat.

"Kawasan ini dirancang untuk mampu mengundang investasi berkualitas, yang bersinergi dengan UMKM kita, yang memberikan nilai tambah signifikan untuk perekonomian nasional, serta menyerap tenaga kerja dalam jumlah besar," ujar Jokowi.
 
Ditambahkan Jokowi, kawasan industri serupa juga akan dibangun di berbagai daerah di seluruh Indonesia. Kawasan tersebut diupayakan agar selalu bersinergi dengan kewirausahaan masyarakat dan UMKM.

Perlu diketahui, di kuartal pertama 2020, pertumbuhan ekonomi indonesia masih pkus 2,97 persen, namun pada kuartal kedua pertumbuhan ekonomi mengalami kontraksi hingga minus 5,3 persen.