Sektor Properti Babak Belur Terimbas Pandemi, Befa Tetap Fokus Pada Bisnis Kawasan Industri

Oleh : kormen barus | Jumat, 14 Agustus 2020 - 17:51 WIB

INDUSTRY.co.id,  Cibitung- PT Bekasi Fajar Industrial Estate Tbk akan terus fokus pada bisnis kawasan industri.  Pasalnya, sebagai salah satu pelopor pengembang kawasan industri yang telah berpengalaman selama lebih dari 30 tahun.

“Perseroan tetap percaya pada potensi perkembangan investasi industri manufaktur dan bisnis lainnya seperti logistik  seturut dengan pertumbuhan permintaan domestik yang sangat besar,”ujar Seri, Investor Relations Bekasi Fajar Industrial Estate (BEFA), usai paparan publik hasil Rapat Umum Pemegang Saham Tahunan di Hotel Enso, Kawasan Industri MM2100, Bekasi, Jumat (14/8/2020).

Pengembangan investasi industri menurut Seri, terutama di Kawasan Industri MM2100 Bekasi. Di mana, perusahaan akan melanjutkan pengembangan, termasuk sarana dan fasilitas dan memanfaatkan pembangunan infrastruktur di sekitarnya untuk meningkatkan nilai kawasan.

“Ya seperti yang diketahui Kawasan MM210 akan dilewati oleh JORR II Cibitung – Cilincing dan para penghuni kawasan akan mendapatkan keuntungan dari penambahan akses dan konektivitas di MM2100. Selain itu Kawasan MM2100 juga akan mendapatkan manfaat dari rencana infrastruktur pemerintah ke depanTol Jakarta-Cikampek Selatan, proyek perluasan Tanjung Priok dan pembangunan Pelabuhan Patimban,”ujarnya.

Dalam Rapat Umum Pemegang Saham Tahunan di Hotel Enso, Kawasan Industri MM2100, Bekasi,  PT Bekasi Fajar Industrial Estate Tbk (“BeFa”)  juga menyelenggarakan Paparan Publik.  Salah satu hasil keputusan RUPS adalah penggunaan laba bersih tahun buku 2019 dimana seluruhnya dibukukan sebagai laba ditahan untuk memperkuat struktur permodalan Perseroan.

Seri menjelaskan, selama tahun 2019, PT Bekasi Fajar Industrial Estate Tbk meraih penjualan tanah industri seluas 16 hektar. Pada tahun 2019, total pendapatan Perseroan sebesar Rp 951 miliar menurun 1%  dibandingkan dengan tahun 2018 sebesar Rp 963 miliar dengan kontribusi terbesar berasal dari penjualan tanah sebesar Rp 796 miliar. Perseroan berhasil mencatatkan laba bersih sebesar Rp 380 miliar pada tahun 2019.

Menurut Seri, di tengah pandemi Covid-19 yang cukup menantang, Perseroan memproyeksikan kinerja moderat untuk tahun 2020 dan Perseroan merevisi target penjualan menjadi 10-15 hektar dengan harga rata-rata penjualan Rp 2,6 juta-3,2 juta/m2. Rencananya juga akan ada belanja modal sebesar Rp400 miliar untuk melunasi pembelian lahan-lahan baru, membangun saluran gas, saluran air dll di Kawasan Industri.

“Perseroan belum menambah penjualan lahan industri di semester satu 2020 namun menargetkan membukukan lebih banyak penjualan  lahan terutama di semester dua 2020,”ujarnya.