PTPP Optimis Raih Kontrak Baru di Asia Tenggara

Oleh : Wiyanto | Jumat, 14 Agustus 2020 - 13:35 WIB

INDUSTRY.co.id - Jakarta-PT PP (Persero) Tbk tengah membidik beberapa kontrak baru di Asia Tenggara. Adapun negara-negara yang dibidik untuk pengembangan bisnis Perseroan di luar negeri, yaitu: Malaysia, Brunei dan Filipina.

“Dengan berbekal pengalaman mengerjakan proyek di luar negeri tersebut, Perseroan optimistis akan kembali mengembangkan sayap ke luar negeri," ujar Novel Arsyad Direktur Utama Perseroandi Jakarta, Jumat (14/8/2020).

Dengan berbekal pengalamannya dalam mengerjakan proyek-proyek luar negeri di Timor Tengah pada tahun 2010 lalu.Perseroan optimistis kedepannya dapat kembali mengerjakan proyek-proyek di luar negeri.

Di Timor Tengah, Perseroan pernah mengerjakan proyek King Abdullah University of Science and Technology KAUST di Mekah, Saudi Arabia. Dalam proyek tersebut, Perseroan mengerjakan Residential Buildings, Civil Buildings, University Campus and Marina. Proyek yang pada saat itu bernilai 3 Juta Dollar Amerika bekerjasama dengan kontraktor lokal, yaitu Saudi Binladin Group. Proyek selanjutnya yang dikerjakan Perseroan, yaitu Amir Naif Palace Project (Crown Prince, Defense Minister) yang berlokasi di Jeddah dengan nilai proyek sebesar 62 Juta Dollar Amerika. Perseroan juga mengerjakan pembangunan Saleh Awair Palace Project (Deputy Interior Minister) yang juga berlokasi di Jeddah dengan nilai proyek sebesar 44 Juta Dollar Amerika.

Selain proyek tersebut, Perseroan turut melaksanakan pembangunan proyek King Saud University Endowment (“KSUE”) yang berlokasi di Riyadh. Adapun lingkup pekerjaan yang dilakukan oleh Perseroan, antara lain: Convention Centre (Mall), Medical Tower, Office Tower, 5th Star Hotel, 7th Star Hotel, dan Residential Suite.

Selain mengerjakan pembangunan proyek di Timor Tengah, Perseroan juga mendapat kerpercayaan dari negara tetangga untuk mengerjakan beberapa proyek di Timor Leste. Salah satu gedung monumental yang dibangun oleh Perseroan di negara tersebut adalah Gedung Kementrian Keuangan Timor Leste. Gedung tersebut merupakan gedung tertinggi dan bertingkat pertama di Dili, Timor Leste. Gedung perkantoran yang terdiri dari 12 (dua belas) lantai dan 1 (satu) basement tersebut memiliki nilai kontrak sebesar 28 Juta Dollar Amerika.

Selain mengerjakan proyek Gedung bertingkat, Perseroan juga mendapat kepercayaan dari Pemerintah Timor Leste untuk mengerjakan Jalan Tibar–Gleno. Proyek rehabilitasi dan pemeliharaan jalan tersebut memiliki nilai kontrak sebesar 29 Juta Dollar Amerika. Masih di Timor Leste, Perseroan juga mengerjakan rehabilitasi Jalan Liquica-Mota Ain. Proyek jalan yang berlokasi di Dili memiliki nilai kontrak sebesar 20 Juta Dollar Amerika.

"Atas keberhasilannya dalam pembangunan sejumlah proyek, Perseroan juga menerima pengakuan dari pihak asing dengan diterimanya sejumlah penghargaan bertaraf internasional. Dengan diraihnya sejumlah penghargaan internasional tersebut, membuktikan bahwa Perseroan tidak hanya dapat diandalkan di luar negeri saja namun juga telah dipercaya oleh pihak asing,” katanya.

Selain mengukir sejumlah prestasi dengan mengerjakan proyek-proyek luar negeri, Perseroan berhasil meraih sejumlah penghargaan bergengsi baik dari tingkat nasional maupun internasional. Dengan diraihnya beberapa penghargaan dari berbagai pihak, hal tersebut membuktikan bahwa Perseroan telah mendapatkan tempat dan kepercayaan dari berbagai pihak atas kinerja yang dihasilkannya. Adapun penghargaan luar negeri yang pernah diraih oleh Perseroan, antara lain: Best Civil Engineering Project Award for an Outstanding and Remarkable Contribution to the Advancement of Civil Engineering and Development in Asiayang diberikan oleh Lembaga Asian Civil Engineering Coordinating Council (“ACECC”) pada tahun 2016 di Hawaii. Penghargaan tersebut diberikan atas hasil kinerja membangun Mega Proyek Terminal Peti Kemas Kalibaru (New Priok) di yang berlokasi di Jakarta. Perseroan juga berhasil meraih ASEAN Green Awards dalam acara gala Dinner ASEAN Engineering Awards 2016 yang diselenggarakan di Myanmar. Penghargaan tersebut diberikan dengan disematkannya Gedung Utama Kementerian PUPR sebagai Gedung pertama yang bersertifikat Platinum Greenship.