Ayah-Bunda Tolong Disimak! Mas Menteri Nadiem Hari Ini Bakal Umumkan Nasib Belajar Mengajar di Masa Pandemi

Oleh : Ridwan | Jumat, 07 Agustus 2020 - 08:40 WIB

INDUSTRY.co.id - Jakarta - Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Nadiem Makarim hari ini, Jumat (7/8/2020) akan mengumumkan nasib proses belajar mengajar bagi siswa sekolah selama masa pandemi.

Pengumuman penyesuaian kebijakan pembelajaran di masa pandemi Covid-19 ini rencananya akan disiarkan langsung melalui akun resmi Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan di kanal Youtube.

 

Pemerintah terutama Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan ingin tidak hanya wilayah zona hijau atau wilayah yang tidak terjadi kasus virus corona saja yang boleh melakukan belajar mengajar dengan cara tatap muka.

 

Kebijakan pemerintah ini setelah pemerintah mendapatkan masukan dari berbagai pihak mengenai positif dan negatifnya bagi sekolah untuk melakukan pembelajaran secara tatap muka di sekolah.

 

Rencananya pengumuman penyesuaian kebijakan pembelajaran di masa pandemi Covid-19 ini akan dihadiri oleh Menteri Koordinator Bidang Pembangunan Manusia dan Kebudayaan Muadjir Effendy, Kepala Badan Nasional Penanggulanan Bencana Doni Monardo, Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Nadiem Anwar Makarim, Menteri Dalam Negeri Muhammad Tito Karnavian, Menteri Kesehatan Terawan Agus Putranto, dan Menteri Agama Fachrul Razi.

 

Kepala Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) Doni Monardo mengatakan bahwa tidak lama lagi pemerintah akan membuat kebijakan dengan membolehkan belajar tatap muka di zona non hijau khususnya zona kuning atau dengan risiko rendah.

 

"Menteri Pendidikan (Nadiem Anwar Makarim) telah melakukan langkah-langkah. Tidak lama lagi akan diumumkan daerah daerah yang selain zona hijau akan diberikan kesempatan bagi zona non hijau untuk melakukan belajar mengajar dengan tatap muka cara terbatas," ungkap Doni Monardo Jumat (7/8/2020).

 

Pada kesempatan itu Doni juga menyampaikan apresiasi kepada beberapa daerah berinisiatif menggunakan radio panggil sebagai sarana pembelajaran para guru. Hal ini dilakukan lantaran di lokasi tersebut masih kesulitan untuk mengakses internet.

"Karena tidak ada rotan akar pun jadi," kata Doni Monardo.