Bisnis Kesehatan PT Merck Capai Rp 1,03 Trilun di Tahun 2016

Oleh : Chodijah Febriyani | Rabu, 19 April 2017 - 09:00 WIB

INDUSTRY.co.id, Jakarta - Salah satu perusahaan sains dan teknologi ternama, Merck terus memperlebar bisnisnya secara berkelanjutan dengan mengikuti perkembangan pasar. Hal ini terlihat dalam sektor bisnis kesehatan yang berhasil mendapatkan peningkatan kapasitas pabrik yang telah menghabiskan total Rp 49 miliar pada 2016.

Dr Martin Feulner, Presiden Direktur PT Merck Tbk mengatakan dalam siaran persnya yang diterima Industry.co.id, Jakarta, Rabu (19/4/2017), “Di masa depan, pendorong utama kelanjutan pertumbuhan Merck adalah pertumbuhan organik dari pasar yang telah kami kuasai, ekspansi secara geografis ke negara-negara yang berbeda, serta kekuatan merek produk kami."

Perseroan juga akan tetap konsisten dalam memberikan produk berkualitas terbaik, salah satunya melalui investasi yang konsisten dan optimal untuk peningkatan kapasitas produksi tablet dan kapsul hingga 35 persen serta sejumlah pembaharuan infrastruktur pabrik yang berjalan sejak 2015 hingga 2018, lanjut Dia.

Selain komitmen investasi yang terus berjalan sejak 2015, sepanjang tahun 2016 Merck juga berhasil mencatat laba bruto sebesar Rp 542 miliar, meningkat sembilan persen dibandingkan tahun 2015. Penjualan Merck juga naik lima persen, dari Rp 983 miliar di tahun 2015 menjadi Rp 1,03 triliun di tahun 2016.

Sementara itu, total aset Perseroan mencapai Rp 744 miliar, meningkat 16 persen dari Rp 642 miliar pada 2015. Penjualan bisnis obat resep (Biopharma) Merck tumbuh 18,6 persen di saat pasar hanya tumbuh 5,4 persen.

Selain itu, untuk Pertumbuhan Biopharma berkontribusi hingga 42 persen terhadap penjualan Perseroan. Sementara bisnis obat bebas (Consumer Health) Merck berhasil tumbuh 13,5 persen di tengah pasar yang sangat kompetitif dan berkontribusi hingga 49 persen terhadap penjualan Perseroan.

“Merck berupaya untuk memastikan masyarakat mendapatkan manfaat dari keberadaan perusahaan. Untuk itu kami berkomitmen untuk selalu berkontribusi melalui banyak cara demi meningkatkan kesadaran masyarakat tentang berbagai masalah kesehatan, membantu menciptakan kelestarian lingkungan, serta mendukung masyarakat di sekitar perusahaan serta masyarakat Indonesia secara luas,” tutup Dr. Martin Feulner.