Pariwisata Bali Membuka Diri, Roda Ekonomi Kembali Menggeliat

Oleh : Herry Barus | Sabtu, 01 Agustus 2020 - 06:00 WIB

INDUSTRY.co.id - Bali - Ketua MPR RI Bambang Soesatyo merasakan dari dekat geliat kehidupan masyarakat Bali yang adaptif menjalankan pola hidup baru (new normal), sehingga pariwisata Bali sudah mulai dibuka per hari ini, Jumat (31/7/20).

Sebagai tahap awal, berbagai tempat wisata mulai diizinkan beroperasi untuk menyambut para turis domestik. Jika kerjasama turis domestik dengan masyarakat Bali berjalan lancar, ditandai dengan saling mentaati protokol kesehatan, Bali akan siap menerima turis asing pada 11 September 2020.

Bali membuka diri untuk turis domestik mulai 31 Juli setelah sektor pariwisata tersebut mengalami kerugian sebesar Rp48,5 triliun akibat pandemi Covid-19. Akan tetapi, belum semua tempat wisata siap memberlakukan protokol kesehatan dan seorang virolog mengatakan "masih berisiko" untuk membuka sektor pariwisata.

Dinas pariwisata Bali mencatat kerugian Rp9,7 triliun tiap bulan, sehingga tak ada insentif bagi pelaku usaha wisata, dan menyebut pembukaan kembali wisata di Pulau Dewata sebagai aksi 'gotong royong'.

"Adap tip dan disiplin adalah dua kunci keberhasilan membangkitkan kembali perekonomian Bali yang 70 persennya ditunjang sektor pariwisata. Dari mulai akomodasi hotel, ekonomi kreatif, tempat hiburan, dan berbagai atraksi wisata lainnya. Mulai hari ini, wajah Bali akan mendapat sorotan dunia. Bali harus mampu membuktikan diri, dibukanya sektor pariwisata jangan sampai berkorelasi tinggi dengan penyebaran virus Covid-19. Sehingga secara perlahan, kepercayaan turis domestik dan asing bisa kembali pulih, agar geliat ekonomi masyarakat bisa kembali bergairah," ujar Bamsoet di sela kunjungannya di Bali, Jumat (31/7/20).

Mantan Ketua DPR RI ini mendorong sebagai pemantik, Bali bisa memberikan promosi dan insentif khusus terhadap pariwisata di bidang Meeting, Incentive, Convention, and Exhibition (MICE). Misalnya dengan mengajak kantor perusahaan swasta, BUMN, dan kementerian/lembaga, mengadakan pertemuan atau rapat di Bali. Maupun mendorong berbagai kelompok masyarakat mengadakan pameran di Bali.

"Mengingat pariwisata baru dibuka, turis pribadi ataupun keluarga rasanya dalam waktu dekat belum akan tergerak melakukan wisata. Agar kepercayaan terhadap Bali bisa cepat pulih, pemda dan seluruh stakeholder bisa terlebih dahulu mengajak perkantoran besar mengadakan kegiatan di Bali sebagai turis berkelompok dengan memberikan insentif dan diskon khusus. Jika pemberitaan yang datang ke Bali semakin hari semakin banyak, pada akhirnya turis pribadi dan keluarga akan tergerak untuk berlibur ke Bali," tandas Bamsoet.

Wakil Ketua Umum KADIN Indonesia ini juga mengingatkan agar masyarakat Bali didukung pemerintah provinsi dan pemerintah daerah tak lengah. Seiring semakin banyaknya kunjungan wisata ke Bali, akan membuat penyebaran Covid-19 semakin terbuka. Karena itu, protokol kesehatan tak boleh diabaikan ataupun dikompromikan.

"Menyerah dan pasrah begitu saja kepada virus Covid-19 bukanlah tindakan bijaksana. Mengabaikan keberadaan Covid-19 juga sangat tidak tepat. Yang bisa kita lakukan sampai ditemukannya vaksin adalah tetap bertahan hidup dengan mengedepankan protokol kesehatan," pungkas Bamsoet. 

Sementara itu dari Bali diberitakan, Gubernur Bali Wayan Koster mengharapkan Menko Kemaritiman dan Investasi Luhut Binsar Pandjaitan agar dapat memprioritaskan daerah setempat dibuka untuk wisatawan mancanegara, dan hal ini menjadi pembahasan dalam sidang kabinet.

"Kami sangat berharap agar tahapan ketiga atau pembukaan pariwisata untuk wisman bisa dijalankan," kata Koster dalam acara Deklarasi Program Kepariwisataan Dalam Tatanan Kehidupan Bali Era Baru dan Digitalisasi Pariwisata Berbasis QRIS, di Pulau Peninsula, Nusa Dua, Kamis.

Dalam acara yang juga dihadiri Menko Kemaritiman dan Investasi Luhut Binsar Pandjaitan dan Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Menparekraf) Wishnutama Kusubandio itu, Koster mengemukakan pembukaan pariwisata Bali dibagi menjadi tiga tahap, yakni untuk wisatawan lokal Bali mulai 9 Juli lalu, dibuka untuk wisatawan nusantara mulai 31 Juli, dan untuk wisatawan mancanegara pada 11 September mendatang.

"Untuk besok, dimulainya tahap kedua ini, aktivitas pariwisata untuk wisatawan nusantara agar berjalan dengan baik, lancar dan sukses karena Bali saat ini memang 52 persen lebih perekonomiannya ditopang oleh kepariwisataan sehingga dengan pandemi COVID-19 ini praktis kepariwisataan Bali mengalami kelumpuhan," ujarnya.