Didukung Jokowi, Bisnis Kawasan Industri Bakal Semakin Menjanjikan

Oleh : Candra Mata | Selasa, 28 Juli 2020 - 19:40 WIB

INDUSTRY.co.id - Jakarta, Kawasan industri kembali mendapat perhatian khusus dari Presiden Joko Widodo.

Hal tersebut tercermin dari rencana perubahan RAPBN 2021, dimana kawasan industri dimasukkan dalam tiga prioritas belanja negara.

Dikatakan Menteri Keuangan Sri Mulyani, hal tersebut sebagai dukungan Presiden terhadap investasi di sektor industri dan pengembangan kawasan industri di tanah air. 

"Dalam sidang kabinet, Presiden memperlebar defisit 5,2% dari PDB lebih tinggi lagi. Maka, kita akan memiliki cadangan belanja Rp179 triliun yang Presiden akan memprioritaskan belanja yaitu pertama ketahanan pangan, kedua pembangunan kawasan industri yang didukung infrastruktur, ketiga untuk ICT agar konektivitas teknologi digital bisa ditingkatkan dan dimeratakan di seluruh Indonesia," ungkap Menkeu dalam keterangan Pers Rapat Terbatas: Rancangan Postur APBN 2021, Selasa (28/07).

Sementara itu, Menteri Perindusterian Agus Gumiwang Kartasasmita juga menyatakan akan terus berkomitmen mendukung pembangunan kawasan industri di Indonesia guna meningkatkan daya tarik bagi investor untuk menanamkan modalnya di Indonesia.

"Sejauh ini Kami telah memfasilitasi pembangunan kawasan-kawasan industri terpadu yang dapat menjadi daya tarik bagi investor berskala global menanamkan investasinya di Indonesia," ujar Menperin Agus melalui keterangan tertulis yang diterima redaksi Industry.co.id Selasa (28/7).

Dijelaskannya, selama kurun waktu lima tahun terakhir, terjadi peningkatan pengembangan kawasan industri dari sisi jumlah dan luasannya.

Dari sisi jumlah, terjadi peningkatan sebesar 40 persen, sedangkan dari sisi luas kawasan industri meningkat sebesar 16.238,59 hektare. 

"Hingga saat ini, di Indonesia terdapat sebanyak 112 kawasan industri dengan total luas lahan sebesar 52 ribu hektare," ungkapnya.

"Dan sebanyak 27 kawasan industi sedang kami pacu pengembangannya hingga tahun 2024, yang tersebar di berbagai wilayah seperti Sumatera, Jawa, Kalimantan, Sulawesi, Maluku, Nusa Tenggara dan Papua,” pungkas Menperin Agus.

Sementara itu, Himpunan Kawasan Industri Indonesia (HKI) menyatakan bahwa sampai Juni tahun 2020, sebanyak 50 investor atau perusahaan sudah masuk ke kawasan industri yang ada di Tanah Air. 

Ketua Umum HKI yang juga Wakil Ketua Umum Kadin Bidang Kawasan Ekonomi Sanny Iskandar menjelaskan, investor dari luar negeri mendominasi daftar tersebut.

“Dari total 50 investor yang masuk ke kawasan industri sampai Juni 2020 ini, sebanyak 29 investor kategori penanaman modal asing (PMA), dan 21 investor kategori penanaman modal dalam negeri (PMDN),” sebutnya.

Sanny merinci, 50 investor tersebut masuk ke 17 kawasan industri di Indonesia dengan luas lahan yang dipakai mencapai 139,31 hektare. Sebanyak 29 PMA menempati 99,44 hektare lahan dan 21 PMDN menggunakan 44,87 hektare.

Bila dilihat asal negaranya, dari 29 investor asing yang masuk ke Indonesia, 10 investor berasal dari Korea Selatan, 7 investor Jepang, 3 investor China, 1 investor Amerika Serikat, dan lain-lain. 

"Bisnis yang dominan dibuka oleh para investor baru ini tersebar di beberapa sektor mulai dari otomotif dan turunannya," kata Sanny.

"Kemudian sektor makanan, logistik, kimia, dan industri manufaktur lainnya,” pungkasnya.