Kembangkan PIDI 4.0, Menperin Agus Pacu Industri Bertransformasi Digital

Oleh : Ridwan | Sabtu, 25 Juli 2020 - 13:40 WIB

INDUSTRY.co.id - Jakarta - Kementerian Perindustrian (Kemenperin) tengah mengembangkan Pusat Inovasi dan Pengembangan Sumber Daya Manusia (SDM) Industri atau PIDI 4.0.

Upaya tersebut untuk mendukung kesiapan memasuki era industri 4.0.

Fasilitas PIDI 4.0 diharapkan mampu mendampingi pelaku industri dalam perjalanan transformasi digitalisasi searah program Making Indonesia 4.0.

Menteri Perindustrian (Menperin) Agus Gumiwang Kartasasmita menyebutkan, smart system serta Teknologi Informasi dan Komunikasi (TIK) memegang peranan penting dalam menyukseskan transformasi ke arah industri 4.0 di Indonesia. 

Menurutnya, sebagai salah satu teknologi fundamental dalam pengembangan industri 4.0, Internet of Things (IoT) saat ini mulai tumbuh pesat seiring para penggiatnya yang semakin menunjukkan kemampuan dalam berinovasi. 

"Ke depan, pengembangan IoT diharapkan semakin sesuai dengan kebutuhan industri. Pemanfaatan teknologi dalam industri 4.0 diyakini dapat memberikan keuntungan bagi industri, antara lain menaikkan efisiensi dan mengurangi biaya sekitar 12-15 persen," katanya di Jakarta, Sabtu (25/7/2020).

Pasar IoT di Indonesia diperkirakan akan berkembang pesat dan mencapai nilai Rp444 triliun pada 2022. Nilai tersebut disumbang dari konten dan aplikasi sebesar Rp192,1 triliun, disusul platform Rp156,8 triliun, perangkat IoT Rp56 triliun, serta network dan gateway Rp39,1 triliun.

Berdasarkan penelitian dari McKinsey & Company, pembangunan infrastruktur digital di Indonesia akan membawa peluang positif hingga sekitar 150 miliar dolar AS terhadap perekonomian Indonesia di tahun 2025. Apalagi, Indonesia juga menjadi salah satu negara dengan pengguna internet tertinggi di dunia yang mencapai jumlah 175,4 juta orang, atau sekitar 64% total penduduk di Indonesia.

Selain itu, analisis McKinsey mengindikasikan Indonesia bisa pulih lebih cepat dibanding negara-negara ASEAN lainnya. 

"Hal ini karena Indonesia memang memiliki dorongan yang luar biasa dari ekonomi domestik. Oleh karena itu, pemerintah terus mengupayakan pemulihan ekonomi dapat berjalan dengan cepat," imbuh Menperin.

Tidak hanya membidik sektor skala besar, Kemenperin juga fokus mengajak industri kecil menengah (IKM) agar bisa memanfaatkan perkembangan teknologi terkini untuk menunjang peningkatan produktivitas hingga pemasarannya. 

"Kami telah meluncurkan program e-Smart IKM, yang bertujuan membangun sistem database IKM yang terintegrasi dengan marketplace dan akan didukung oleh Sistem Informasi Industri Nasional (SIINAS)," ungkap Menperin. 

Program e-Smart IKM juga merupakan salah satu bentuk komitmen Kemenperin untuk terus mendukung sektor IKM dalam mempertahankan usahanya, terutama di tengah dampak pandemic Covid-19. 

"Salah satu langkah yang dilakukan adalah memaksimalkan pemasaran produk IKM melalui platform e-commerce untuk menggantikan cara penjualan offline yang saat ini sulit dilakukan," jelasnya.