Pengembangan Lumbung Pangan, Sejauh Mana Progresnya?

Oleh : Wiyanto | Jumat, 24 Juli 2020 - 10:59 WIB

INDUSTRY.co.id - Subang-Pengembangan Food Estate atau lumbung pangan Sukamandi ini bertujuan untuk meningkatkan produktivitas pertanian di wilayah tersebut, selain itu juga untuk meningkatkan kesejahteraan petani melalui program Corporate Farming yang terintegrasi dari hulu (produksi) hingga hilir (pemasaran).

"Diharapkan dengan adanya pendampingan serta dukungan BUMN Klaster Pangan di dalam program ini, tingkat produktivitas di lahan tersebut dapat mencapai target peningkatan 70% dari yang semula 5 ton per hektar menjadi 8,5 ton per hektar, sehingga dari luas 1.000 hektar dapat diperoleh 8.500 ton gabah kering panen (GKP)," kata Menurut Direktur Utama Sang Hyang Seri Karyawan Gunarso di Subang, Jumat (24/7/2020).

Lebih lanjut, Karyawan mengatakan, dalam skema bisnis Corporate Farming tersebut BUMN yang terlibat menjalankan peran sesuai dengan core bisnisnya masing-masing. Sang Hyang Seri berperan sebagai penyedia lahan, benih, serta inisiator kerjasama dengan petani. “Di sisi produksi, Sang Hyang Seri bekerjasama dengan Pupuk Kujang yang berperan dalam analisa tanah, penyediaan pupuk organik, obat pertanian, serta prasarana penunjang pertanian lainnya,” ujar Karyawan.

Sementara itu di sisi manufaktur, Pertani mengambil peran sebagai penyedia fasilitas pengolahan modern dari mulai drying, cleaning, hingga packaging. Pertani juga berperan sebagai off taker yang akan menjamin penyerapan gabah yang dihasilkan petani. Adapun, distribusi dan pemasaran produk pertanian dilakukan oleh RNI. Selain itu, RNI juga memberikan dukungan analisis serta pemetaan lahan melalui teknologi Future Farming 4.0.

“Kolaborasi antara BUMN Klaster Pangan ini akan mengarah pada pengembangan sistem pengelolaan pertanian modern yang mengedepankan efektifitas, efisiensi serta penggunaan material organik atau ramah lingkungan,” ungkap Karyawan.

Menurut Karyawan, strategi pengembangan Food Estate Sukamandi ini meliputi upaya intensifikasi, ekstensifikasi, dan diversifikasi pertanian. Sang Hyang Seri sendiri sudah menerapkan diversifikasi melalui pemanfaatan lahan di sekitar sawah untuk budidaya tanaman kebun seperti cabai.

“Diharapkan pola Corporate Farming yang diterapkan di Sukamandi dapat menjadi contoh bagi sistem pengelolaan pertanian di kawasan lain, sehingga tujuan Pemerintah mencetak lebih banyak lumbung pangan dapat tercapai,” kata Karyawan.