Investasi Lambat Lantaran Perizinan Tumpang Tindih, Kepala BKPM: 'Muak' Lihatnya

Oleh : Ridwan | Rabu, 22 Juli 2020 - 15:45 WIB

INDUSTRY.co.id - Jakarta - Kepala Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM) Bahlil Lahadalia mengatakan, ada dua penyebab investasi dalam negeri masih belum melaju cepat. Salah satunya karena persoalan birokrasi, yakni perizinan yang masih tumpang tindih.

"PMDN enggak cepat realisasinya adalah karena izin repotin. Izin ini temen-temen juga muak lihatnya, aku tahu ini, arogansi sektoral antara kementerian, aturan tumpang tindih, gubernur, bupati, wali kota, birokrasi," kata Bahlil dalam pemaparan realisasi investasi kuartal II secara virtual, Rabu (22/7/2020).

Untuk mengatasi permasalahan tersebut, Bahlil memiliki solusi, yakni perizinan diurus oleh BKPM.

"BKPM punya strategi, izinnya kita yang urus aja. Seluruh kewenangan di BKPM. Kalau teman-teman serius ayo dibantuin," katanya.

Persoalan selanjutnya dari masih rendahnya PMDN adalah perbankan. Menurut Bahlil, pencairan dana di perbankan sangat lambat.

"Persoalan pinjaman bank, mau pinjam uang di bank lambat pencairannya, disetujui tapi ditahan," katanya.

Dia pun meminta kepada perbankan, jika model bisnis investor sudah memadai, sebaiknya bisa langsung melakukan pencairan dana tersebut.

"Kita buat proposal, temen-temen yang sudah ajukan kredit, biar kita minta perbankan cairkan. Kalau enggak, perputaran ekonomi lambat," tambahnya.

Berdasarkan data Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM), realisasi penanaman modal dalam negeri (PMDN) selama April-Juni 2020 sebesar Rp 94,3 triliun, turun 16,4 persen secara kuartalan (qtq). Sementara realisasi penanaman modal asing (PMA) Rp 97,6 triliun atau turun 0,4 persen (qtq).