Perubahan Kerja ke Sistem Online Jadi Pemicu Peningkatan Pengguna Fastwork Selama Pandemi

Oleh : Hariyanto | Rabu, 22 Juli 2020 - 14:12 WIB

INDUSTRY.co.id - Jakarta - Pandemi COVID-19 telah mempengaruhi berbagai lini pada dunia kerja, tak terkecuali dalam dunia freelancing. Platfrom Freelance Online, Fastwork mengungkapkan di awal masa pandemi pihaknya pun tak luput dari dampak jangka pendek.

Meski demikian, Founder & CEO Fastwork, Jerd Phichitkul melihat adanya peningkatan saat perusahaan-perusahaan dan bisnis mulai melakukan transisi ke sistem online.

"Selama masa COVID-19, kami melihat adanya lonjakan dalam pendaftaran freelancer dan jumlah pengguna harian 50% lebih tinggi daripada periode sebelum Covid-19. Juga jumlah pekerjaan yang terkait dengan online commerce rata-rata meningkat sebesar 20% setiap bulannya di tahun ini," kata Jerd Phichitkul melalui wawancara khusus untuk INDUSTRY.co.id, Rabu (22/7/2020).

Menurutnya, dari jumlah transaksi yang terselesaikan dapat dikatakan bahwa selama masa pandemi COVID-19, sekitar 5.000 pekerja freelance di Indonesia terbantu untuk mendapatkan penghasilan melalui Fastwork.

"Tetapi kami tidak ingin melihat situasi ini sebagai situasi yang menguntungkan hanya untuk Fastwork, kami ingin platform kami digunakan seoptimal mungkin untuk membantu freelancer dan pengguna jasa agar tetap bertahan dan menjadi produktif. Kami terus mencari cara untuk dapat membantu mereka lebih banyak," katanya.

Sebagai contoh, tambah Jerd Phichitkul, selama situasi COVID-19 pihaknya melihat maraknya UKM baru di bidang makanan dan minuman (F&B) yang memasarkan produk secara online dan beberapa dari mereka yang mengubah model bisnis mereka dari offline ke online.

"Menanggapi kebutuhan tersebut, kami memiliki kategori khusus di platform kami yang menangani fotografi makanan, juga membuat desain  dan copywriting untuk pemasaran F&B," ungkapnya.

Di Indonesia sendiri saat ini Fastwork telah  memiliki lebih dari 100.000 pengguna terdaftar, dengan 10.000 freelancer profesional dan lebih dari 10.000 transaksi diselesaikan setiap bulan. "Kami menargetkan kenaikan 50% untuk pendaftaran pengguna dan transaksi di banding tahun sebelumnya," tambahnya.

Dia mengatakan, saat ini Fastwork tengah merencanakan pendanaan dimasa mendatang guna memperluas tim Fastwork di Indonesia dan akan merilis informasi pada waktu yang tepat. Untuk diketahui, pada tahun 2018 Gobi Agung Fund menjadi pemimpin pendanaan seri A dari Fastwork.
 
"Please do keep in touch. Kami sangat bersemangat jika ada kesempatan untuk menceritakan bagaimana Fastwork dapat mendukung freelancer selama situasi new normal ini," ungkapnya.

Asal tau saja, Fastwork Technologies merupakan perusahaan platform freelancer terkemuka di Asia Tenggara yang beroperasi di Thailand dan Indonesia. Perusahaan ini didirikan pada 2015 dengan ide dasar untuk memberikan lebih banyak peluang pendapatan dan kebebasan manajemen jam kerja bagi orang-orang di Asia Tenggara.

Fastwork Technologies Indoesia resmi meluncur di Indonesia pada Agustus 2018. Fastwork memiliki misi memberi kesempatan bagi semua, untuk itulah Fastwork memiliki kategori jasa freelance yang sangat beragam.

Berbagai layanan jasa freelance dihadirkan untuk menjadi one stop shop untuk bisnis dan juga untuk mengumpulkan pekerja freelance lebih banyak dan lebih luas.

"Saat ini kami memiliki 60 kategori jasa freelance, dan kami tidak akan pernah berhenti melakukan riset untuk menyesuaikan dengan kebutuhan pengguna kami. Itulah yang menjadi kekuatan kami dalam berkompetisi," kata Jerd Phichitkul.
 
Dia menerangkan, sistem Fastwork memungkinkan freelancer dan pengguna jasanya untuk berkomunikasi satu sama lain, bertukar file, mengelola pesanan, dan membantu freelancer dalam mengumpulkan pembayaran.

"Pekerjaan juga dijamin dilakukan dengan benar, karena kami memegang uang sampai pekerjaan selesai. Kami memiliki kebijakan jaminan uang kembali, dan memegang komitmen untuk membantu penyelesaiannya," tambahnya.
 
Fastwork juga memiliki fitur pembayaran bertahap, di mana pengguna jasa akan membayar pekerjaan dalam beberapa tahap. Hal ini akan memudahkan karena pekerjaan dapat dimulai lebih dulu tanpa harus membayar penuh di muka. Kualitas pekerjaan juga akan lebih terkendali, karena pengguna jasa dapat memeriksa setiap kemajuan pekerjaan seiring dengan tahapan pembayaran.