Fasilitas PT Pupuk Kujang di Nilai Terlalu 'Klasik', Komisi VI Desak Revitalisasi Teknologi

Oleh : Candra Mata | Selasa, 21 Juli 2020 - 18:50 WIB

INDUSTRY.co.id - Jakarta, Anggota Komisi VI DPR RI Herman Khaeron menilai fasilitas teknologi yang dimiliki PT Pupuk Kujang sudah terlalu 'klasik'. 

Ia mendesak agar PT Pupuk Kujang merevitalisasi teknologi demi mengejar produktifitas, serta menghadirkan pupuk yang baik dan murah bagi para petani nasional dalam rangka menuju kedaulatan pangan.  

"Pupuk Kujang 1A itu dibangun pada tahun 1975. Jadi, sudah 45 tahun, kemudian yang satunya sudah 20 tahun 1B nya. Tentu, untuk mengejar produktifitas, teknologi lama sudah harus direvitalisasi. Industri pupuk harus bisa menjamin keberlangsung dalam rangka menuju kedaulatan pangan. Juga, dalam rangka menghadirkan pupuk yang murah bagi para petani," ungkap Herman Khaeron dalam keterangan terrulis yang diterima redaksi Industry.co.id Selasa (21/7).

Ia juga mengimbau agar PT Pupuk Kujang segera mengupayakan regasifikasi. 

Menurutnya, regasifikasi mendesak untuk dilakukan mengingat gas sebagai resource atau sumber bahan baku yang persentasenya hampir 80 persen untuk industri pupuk.   

"Kami mengimbau PT Pupuk Kujang harus tersedia berkesinambungan, kalau sumber gas dalam negeri sudah mulai menurun. Mengingat, resource gas sebagai sumber utama hampir 80 persen untuk industri pupuk. Semestinya, bisa segera dilakukan regasifikasi. Jadi, harus dibangun dengan pihak lain," pungkas Herman.