Hingga Kini Realisasi Penyaluran Dana PEN Capai Rp10,24Triliun, KemenkopUKM Pastikan Program Ini Tepat Sasaran

Oleh : Ridwan | Kamis, 16 Juli 2020 - 21:25 WIB

INDUSTRY.co.id - Jakarta - Realisasi penyaluran dana Pemulihan Ekonomi Nasional (PEN) untuk koperasi dan Usaha Menengah Kecil Mikro (UMKM) sampai tanggal 16 Juli 2020 mencapai Rp10,24 triliun dari total pagu anggaran Rp123,46 triliun.

Angka tersebut mengalami kenaikan menjadi 8,3% dari yang sebelumnya 6,2 % pada 9 Juli 2020.

Deputi Restrukturisasi Usaha Kementerian Koperasi dan UKM Edi Satria mengatakan, penempatan dana pemerintah di bank-bank anggota Himbara terus disalurkan untuk pinjaman pembiayaan modal KUMKM.

"Penyaluran melalui program ini telah mencapai 12,67%. Sedangkan nilai pinjaman yang telah disalurkan sebesar Rp9,981 triliun dari Rp78,78 triliun yang disiapkan," kata Edi di Jakarta, Kamis (16/7/2020).

Penyaluran pembiayaan investasi kepada koperasi melalui LPDB-KUMKM juga mengalami kenaikan menjadi 24,79%. Selain itu, nilai pembiayaan yang disalurkan naik Rp8,3 miliar menjadi Rp247,9 miliar dari penyerapan sebelumnya yang sebesar Rp239,6 miliar dengan anggaran yang disiapkan sebesar Rp1 triliun.

Terkait dengan penempatan dana pemerintah pada anggota bank Himbara, Edi merinci bahwa hingga periode 16 Juli 2020 PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk telah terdistribusikan sebesar Rp8,12 triliun. Kemudian PT Bank Mandiri (Persero) Tbk sebesar Rp1,03 triliun, PT Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk sebesar Rp780 miliar dan PT Bank Tabungan Negara (Persero) Tbk sebesar Rp34 miliar.

Lebih lanjut, Edi menjelaskan bahwa penyerapan PEN untuk KUMKM sampai 16 Juli 2020 yang sudah terealisasi adalah subsidi bunga KUR, penempatan dana pemerintah untuk restrukturisasi, dan bantuan likuiditas koperasi melalui LPDB-KUMKM.

Adapun total penerima pembiayaan PEN hingga 16 Juli 2020 menjadi 383.858 pelaku KUMKM melalui penerima manfaat dari penerima subsidi KUR sebanyak 212.846 KUMKM, UKM debitur Himbara sebanyak 170.421 dan koperasi penerima dana investasi LPDB-KUMKM sebanyak 31 koperasi.

"Tugas kami dari program PEN ini adalah memastikan program berjalan dengan baik dan tepat sasaran, maka kami buka hotline untuk masyarakat yang mau melaporkan atau yang mengadu apabila terdapat hambatan dalam mengakses stimulus pemerintah yang dilakukan melalui program ini," tutur Edi.

Sementara itu, Pimpinan Divisi Bisnis Usaha Kecil 2 Bank BNI Bambang Setyatmojo menuturkan bahwa pihaknya aktif melakukan upaya pendampingan pada pelaku UMKM yang terdampak Covid-19. Hingga hari ini program restrukturisasi kredit yang dilakukannya sudah melebihi target.

"Kini total restrukturisasi kredit bagi pelaku usaha mikro dan kecil sudah mencapai Rp18,5 triliun, dari target Rp18 triliun. Jumlah pelaku usaha mikro dan kecil yang mendapatkan fasilitas relaksasi akibat covid-19 mencapai lebih dari 100 ribu pelaku usaha," katanya.

Sementara itu terkait dengan pemanfaatan dana pemerintah yang ditempatkan di perseroan, Bambang meyakini bahwa pihaknya bisa meningkatkan manfaat atau meningkatkan dana tersebut hingga tiga kali lipat.

Jatah yang diberikan kepada Bank BNI melalui program penempatan dana pemerintah sebesar Rp5 triliun. Oleh sebab itu diharapkan dalam beberapa waktu ke depan bisa meningkat nilainya menjadi Rp15 triliun.

"Terkait optimalisasi dana PEN kita akan naikkan hingga tiga kalinya artinya jadi Rp15 triliun. Nah dari total itu sekitar Rp12,5 triliun nanti akan kami arahkan khusus pada UMKM dan sisanya ke corporate yang punya tenaga kerja banyak namun terdampak covid-19," tutup Bambang.