Dana Talangan Belum Cair, Garuda Indonesia Harapkan Bridging Loan dari Bank Himbara Hingga Rp2,3 Triliun

Oleh : Hariyanto | Rabu, 15 Juli 2020 - 08:42 WIB

INDUSTRY.co.id - Jakarta - Akibat pandemi COVID-19, PT Garuda Indonesia Tbk (Persero) mengalami tekanan keuangan yang luar biasa. Perusahaan penerbangan ini mengalami penurunan hingga hampir 90%, sementara biaya operasional hanya bisa ditekan sampai 60%.

Garuda Indonesia mengaku membutuhkan Rp 9,5 triliun untuk menutup arus kas yang sudah negatif. Kabarnya, Garuda akan mendapatkan dana talangan sebesar Rp 8,5 triliun dari pemerintah, karena maskapai tersebut merupakan salah satu penerima dukungan program pemulihan ekonomi nasional (PEN).

Namun hingga saat ini dana talangan tersebut belum cair. Selain dana talangan, Garuda juga menerima fasilitas Program Ekspor khusus sebesar Rp 1 triliun yang sedang diproses Kemenkeu dan Komite NIA. Dana tersebut diharapkan cair pada bulan Juli 2020.

"Secara total kami harus mengakui ada kebutuhan Rp 9,5 triliun, di mana dana pinjaman pemerintah yang kami harapkan saat ini Rp 8,5 triliun dan ada dana pinjaman melalui fasilitas ekspor khusus Rp 1 triliun. Kami sudah diskusikan sebelum PEN ini keluar," kata Direktur Utama Garuda Indonesia, Irfan Setiaputra, saat rapat dengan Komisi VI DPR, Selasa (14/7/2020).

"Jadi ada Rp 1 triliun yang kita diskusikan dengan LPEI dalam fasilitas yang kita sebut NIA atau National Interest Account untuk industri penerbangan. Dan ini commercial loan biasa. Kami belum diskusi lebih detail. Untuk itu kami harapkan bisa jangka waktu yang lebih lama dengan bunga yang cukup rendah," lanjut Irfan.

Karena pinjaman dana dari dua program tersebut belum juga cair, Irfan berharap perseroan mendapat fasilitas bridging loan dari Bank Himbara atau Bank BUMN dengan support letter dari Kementerian Keuangan.

"Sambil menunggu dana tersebut, kami melakukan pembicaraan dengan BUMN untuk bisa dilakukan bridging dana pinjaman dari bank Himbara," ujar Irfan.

Dalam materi paparannya di depan Komisi VI, tertulis bridging loan yang diharapkan Garuda nilainya mencapai Rp 2,3 triliun. Dana tersebut dibutuhkan untuk membiayai operasional Garuda sampai dana pinjaman dari pemerintah cair.