Jokowi Kembali Kesal kepada Menterinya: Disuruh WFH Kok Malah Kaya Cuti

Oleh : Ridwan | Kamis, 09 Juli 2020 - 15:10 WIB

INDUSTRY.co.id - Jakarta - Presiden Joko Widodo (Jokowi) kembali mengungkapkan kekesalannya terhadap kinerja para menteri.

Kali ini, Jokowi mengingatkan jajarannya untuk memiliki perasaan atau sense of crisis yang sama di tengah wabah covid-19.

Kekesalan Jokowi itu terekam melalui video yang diunggah di channel YouTube Sekretariat Presiden Kamis (9/7/2020).

"Kita tahu semuanya bahwa dunia sedang krisis. Krisis kesehatan, krisis ekonomi, 215 negara mengalami hal yang sama, termasuk kita. Oleh sebab itu, saya minta kita memiliki sense yang sama. Sense of crisis yang sama," ujar Jokowi saat ratas (rapat terbatas) penyerapan anggaran di Istana Negara.

Jokowi lantas meminta jajarannya untuk kembali bekerja lebih maksimal untuk merealisasikan program kepada masyarakat.

Mantan gubernur DKI Jakarta ini tak ingin jajarannya bekerja biasa-biasa saja, terlebih di tengah pandemi covid-19 saat ini. Bahkan, Jokowi menganggap jajaranya selama tiga bulan kerja di rumah merasa seperti cuti.

"Jangan sampai tiga bulan yang lalu kita menyampaikan bekerja dari rumah, work from home (WFH), yang saya lihat ini kayak cuti malahan. Padahal pada kondisi krisis, kita harusnya kerja lebih keras lagi. Jangan kerja biasa-biasa saja. Kerja lebih keras dan kerja lebih cepat. Itu yang saya inginkan pada saat kondisi seperti ini," tandas Jokowi.

Kerja cepat di sini yang Jokowi maksud ialah mempercepat waktu penyusunan peraturan menteri (permen) atau peraturan pemerintah.

"Membuat permen yang biasanya dua minggu, sehari selesai. Buat PP yang biasanya sebulan, ya dua hari selesai. itu lho yang saya inginkan," jelasnya lagi.

Lebih lanjut, presiden 59 tahun ini meminta agar menterinya bisa mengubah cara lama dengan cara cepat dan sederhana. Selain itu, diharapkan para menteri tidak terpaku pada standart operational procedure (SOP).

"Kita harus ganti channel. Dari ordinary, pindah channel ke extraordinary. Dari cara-cara yang sebelumnya rumit, ganti channel ke cara-cara yang cepat dan cepat dan cara-cara yang sederhana. Dari cara yang SOP normal, kita harus ganti channel ke SOP yang shortcut. SOP yang smart shortcut," kata Jokowi.

"Gimana caranya? Bapak ibu dan saudara-saudara lebih tahu dari saya menyelesaikan ini. Kembali lagi, jangan biasa-biasa saja," tegas Jokowi.