Akhirnya! Mas Menteri Nadiem Akui Kecewakan Ratusan Orang Tua Murid

Oleh : Ridwan | Sabtu, 04 Juli 2020 - 06:15 WIB

INDUSTRY.co.id - Jakarta - Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Nadiem Makarim mengakui bahwa Penerimaan Peserta Didik Baru (PPDB) DKI Jakarta 2020 telah mengecewakan karena lebih mengutamakan seleksi usia ketimbang jarak. Hal itu pun menuai banyak protes dari ratusan orang tua murid.

"Saya mengerti ini merupakan satu isu yang sangat bisa mengecewakan untuk orang tua murid saat ini yang terjadi di DKI. Saya mengerti sekali, berempati dan bersimpati kepada semua ortu murid yang mungkin lagi kesulitan dan kebingungan karena proses yang terjadi," kata Nadiem dalam rapat kerja bersama Komisi X DPR RI (2/7/2020).

Oleh karena itu, Nadiem akan berkoordinasi dengan Menteri Dalam Negeri Tito Karnavian dalam mencari solusi atas polemik PPDB DKI Jakarta 2020 yang diprotes orang tua murid.

Dikatakan Nadiem, Direktorat Jenderal Pendidikan Anak Usia Dini, Pendidikan Dasar dan Pendidikan Menengah bersama Inpektorat Jenderal Kemendikbud akan akan mengkaji keluhan orang tua murid terhadap Dinas Pendidikan DKI Jakarta.

"Jadi kami akan mengkaji kalau dari sisi legal dan lain-lain, mengenai pencabutan itu adalah ranah dari pada Mendagri, tapi kami akan berdiskusi dengan pihak kementrian tersebut baik juga kepala dinas untuk menemukan titik solusi," jelasnya.

Untuk diketahui, Pemprov DKI Jakarta telah membuka PPDB tahun ajaran 2020/2021 mulai Kamis (11/6/2020). Seluruh tahapan dan prosesnya dilakukan secara daring atau online.

Tata cara dan prosesnya ini diatur dalam Surat Keputusan (SK) yang diterbitkan Dinas Pendidikan (Disdik) nomor 501/2020 tentang PPDB Tahun Ajaran 2020/2021.

Dalam pelaksanaannya, orang tua murid banyak yang memprotes sebab dalam seleksi PPDB jalur zonasi Disdik DKI lebih mengutamakan acuan usia tertua bukan jarak.

Selain itu, kuota jalur zonasi 40 persen juga dipermasalahkan orang tua murid sebab dalam Permendikbud 44/2020 seharusnya minimal kuota jalur zonasi adalah 50 persen.